Ahlan

Jumat, 16 Juli 2010

SNMPTN??? Bisa dahhh..!!! :D

Hemmh... sejak ketidak lolosannya saya membuka pintu gerbang Al Azhar Mesir, jujur saya sedikit kalang kabut. yap, selama persiapan untuk test Al Azhar dan menunggu hasil tes nya selama sebulan saya udah gak menyentuh soal2 dan pelajaran sekolah yang notabene adalah hal-hal yang perlu dipelajari kalau kita mau ikut SNMPTN setiap tahunnya.. buset dah pedenya diriku menjadi takabur... Astagfirullah... dan akhirnya bagai menabur angin menuai badai (apa coba?) :
pengumuman yang molor khas Depag membuat saya besoknya harus bergegas ke bank Mandiri untuk beli pin karena lusa pembelian pin ditutup. sebelum beli, saya berdiam diri dulu didepan gerbang mandiri, masih mikir antara beli atau enggak. padahal uang ditangan dengan seijin mamah. ah bodo, pokoknya sekarang beli dulu pin nya biar aman!

Pergi ke bank sendiri untuk beli pin tanpa pengawasan orang yang tahu prosedurnya adalah hal yang gegabah. Beruntung, satpam disana terlampau baik karena mereka ditugaskan untuk menjadi sangat baik dan insyaallah hatinya baik. saya pun diberi pengarahan singkat dan dengan segera mengisi formulir Transfer. isi isi isi... entah kenapa tanganku rasanya kaku banget, mungkin karena tegang bawaan tadi diluar pagar.. akhirnya menghasilkan font tulisan yang cukup buruk kaya anak baru belajar nulis.. parah dah... akhirnya daripada jadi masalah ku ambil formulir lainnya, ku isi kembali dengan hati lebih tenang. sret sret voila beres deh... segera ku kasih mas mas yang jaga counter. bayar bayar dan tring>>>> kudapat juga PIN SNMPTN yang merupakan nyawa hidup calon mahasiswa menuju kampus negri impiannya. Bismillah... hem.. so easy.... but i dont think so..

Dua hari kemudian tepat sehari sebelum ditutupnya pendaftaran, saya pergi ke warnet malam itu. setelah menerima wasiat dan wanti-wanti dari teman-teman yang sudah mendaftar online tanpa ditemani buku panduan daftar online SNMPTN akhirnya saya, dengan sedikit nekat dan gempeur karena pernah mendengar kasus 'error' daftar online yang mengakibatkan kamu mesti beli pin lagi yang harganya 150.000 untuk murni IPA/IPS dan 175.000 untuk IPC, akhirnya kuberanikan diri buat ngisi malam itu juga!! yah daftar bikin mail aja gampang, pasti ga jauh dari itu... upsss sompral kali kau... it's different guys!!

Bener bener ni daftar Online bener-bener ribet.. banyak banget form yang mesti diisii!!! masyaAllah... bantu hambamu... tapi dengan seijin Allah gampang juga sih ngisinya Alhamdulillah. tapi semua kelancaran ini ternyata meninggalkan satu masalah yang nyaris fatal. apakah itu.....????
NOMOR KTP DI STRUK PEMBAYARAN PIN DAN DI KTP ASLINYA BEDA, KURANG SATU DIGIT AJA!!!
hening....
alis mengkerut...
garuk garuk kepala yang gak gatel....
melongo...

AAAAAAAARRRGGGGGHHHHH!!!!!!! ASTAGFIRULLAAH!!!!! MUSIBAAAH!!!!!
aku terpekur... kutelepon costumer SNMPTN... sialnya gak nyambung2... BOHONG TUH NOMBER BAPAK MENTRI PENDIDIKAN INDONESIA!

Akhirnya dengan wajah putus asa ditambah air mata yang menggenangi mata bersiap mengalir, tanpa mikirin pulsa ku telpon lah zaira yang udah daftar, curhat masalah itu... zaira buru-buru baca buku panduan daftar online dia bacain bagian yang kalo kita naglamin eror. harus balik ke bank, perbaiki lagi en gratis. Tapi hal itu cukup mustahil, itu malem sabtu dan hari sabtu bank libur. bener-bener musibah akbar... selesai ngobrol tanpa solusi yang jelas, ku telpon lagi Nadia, ku curhat lagi dan hasilnya sama... lalu dengan banyak pertimbangan, akhirnya dengan hati getir ditambah sedikit transfer kekuatan dari mereka berdua. ku nekat aja isi nomor katepe pakai seri yang di struk pin. mudah2an gak jadi masalah panjang.
Dan Allah pun berkehendak......

pagi itu jam setengah tujuh dengan ajaib (dianter kakak sih) saya sukses menginjakkan kaki di depan gerbang barat ITB yang kemudian disusul dengan datangnya sohib tsanawiyahku, Nisa.. yang kali ini menjadi partner test SNMPTN di gedung timur GKUB ITB. karena kita janjian di gerbang barat yang berlawanan dengan gerbang timur yang terlewat sebelumnya, akhirnya kali pagi itu keliling2 ITB dengan jalan kaki. semua ada hikmahnya, belum juga jadi mahasiswa kita udah bisa ngerasain gimana jadi mahasiswa ITB kalo salah masuk gerbang yang berakibat cukup fatal: Jalan kakinya jauh banget :D dan 15 menit kemudian sampailah kami did depan gedung itu... gedungnya tingkat 4 dan naasnya saya kebagian di ruangan 16 lantai 4! nasib...

oke sebenarnya saat saat inilah yang paling menegangkan buat saya. karena sebelum semua peserta masuk, mereka di chek dulu kartu peserta dan kartu identitasnya. Dan ini bisa jadi musibah buat saya....
sekitar jam 8 peserta diinstruksikan masuk ke ruangan, tapi sebelumnya mereka harus memperlihatkan kartu peserta online yang sudah di print plis kartu identitas mereka. Dengan hati tegang dan mulut yang komat kamit berdo'a akhirnya masuklah saya ke ruangan itu yang langsung dicegat oleh panitia pelaksana yang masih mahasiswa ITB itu. waktu kedua kartu itu diserahkan ke panitia, jantung rasanya mau copot. tak sampai 8 detik kartu tersebut dikembalikan lagi ke tangan tanpa ada sepatah katapun dari panitia. hening.....
HOREEEE ALHAMDULILLAH LOLOS!!!! :O hoof.... akhirnya.... hehehe...

dan setelah masa yang menegangkan itu akhirnya saya bisa fokus mengerjakan soal TPA dan tes pelajaran lainnya. jujur, ini kali pertama saya ngerjain tipe soal SNMPTN... dan menurut saya: ....YAAMPUN INIMAH 10X LEBIH SUSAH DARIPADA SOAL UN!!!
serius, soal UN gak ada apa-apanya. karena bahasa yang dipakai jauh beda... bahasa soalnya itu bahasa mahasiswa deh, bukan bahasa siswa.... ternyata bener2 tu SNMPTN hanya untuk orang yang terpilih dan beruntung :D.. hahah... mudah2an saya salah satu yang termasuk yang beruntung itu ya Rabb... Aamiiin...

Besok, pengumuman hasil SNMPTN dibuka di seluruh Indonesia dan tentunya Online. Entah ekspresi bagaimana yang bakal saya keluarkan besok. sedih, senang, atau tiis?? who knows. yang pasti hanya do'a yang sekarang bisa dipanjatkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. semoga cita-cita ku terkabul..... Aamiin Ya Rabb..........

Senin, 12 Juli 2010

Laa tahzan ya sahabaty...

katakanlah jika kau sedih
karena hal itu pasti perih

jangan kau selalu pendam sendiri
meratapinya sendiri

kuharap kau bisa membaginya sedikit
biar bebanmu menguap sedikit sedikit

kumohon bagilah
karena

aku merindukan kau yang dulu....

kalaupun tidak bisa
hanya do'a yang bisa ku lantunkan
semoga kau bisa merubah keadaan ini

Bandung, ketika mendung. terbawa suasana hati seorang kawan jauh.
kapan ya bisa kesana... cairo sky line

Jumat, 09 Juli 2010

Memoar PKJS: Ketika Gempa Mengguncang

Rabu, 8 september 2009. Pangalengan-Kp. Cipanas-Sukamenak.

Sahur hari itu nampak menyenangkan, karena permasalahan yang terjadi saat evaluasi kemaren malam sudah berakhir. Setelah ssahur seperti biasa Rg shalat di masjid dan Ug shalat berjama’ah di rumah. Rencana hari itu 9 orang pergi ke firdaus dengan tugas mengajar dan observasi, 5 orang mengajar diniyah lalu Ug punya kegiatan khutbah pertama kalinya dan sisanya sadarlah kewajiban masing2.

Hari dimulai dengan mengantri mandi bagi Ug. Laki-laki pergi ke cipanas di belakang rumah. Karena tempatnya auriti sehingga disarankan Ug tidak disana. Setelah itu bagi yang mengajar di firdaus dipersilahkan pergi pkl. 07.00 karena belajar dimulai pkl. 08.00. sedangkan yang lain beres-beres. Hari itu terhitung cukup santai. Semua yang dirumah bisa tiduran santai atau bahkan jalan-jalan ke sekitar.

Yap ana dan cincin saat itu berencana mencuci pakaian yang tertumpuk dari hari sabtu. Selesai mencuci kami istirahat lagi karena mau apa ya? Sedangkan Rg sibuk dengan urusan masing masing. Entah. Yang pasti ana n cincin belanja….. yang akhirnya Cuma belanja bawang dan cabe plus krupuk karena mereka yang dari firdaus mau belanja di pasar. Sambel.

Pukul satu kami yang akan mengajar diniyah bersiap-siap karena kelas dimulai pkl. 2. sekitar jam 2 lebih kami ana, nadia, dika pergi ke masjid Nurul huda yang letaknya 5 rumah dari base camp. Jalan. Setelah sampai, takjub. Ternyata anak-anak sudah banyak yang datag dan kelas siap dimulai. Akhirnya kami mengambil kelas masing-masing. Ana kelas 1, nat dika klas 4-5 dan hilman klas 3 dan angga entah :P. pokonya awalnya proses transfer ilmu berjalan dengan lancar. Sednagkan di rumah base mereka yang mengajar sudah tiba di rumah sekitar pkl. 2. lelah. Semua melepaskan kelelahannya dengan duduk santai atau bahkan tidur pulas. Ngacai.

Sekitar pukul setengah tiga, situasi awalnya sedang tenang. Anak-anak tampak ceria. Ust. Usep yang sedari tadi mengontrol kelas diniyah tersenyum senang karena anak diniyah tampak antusias. Tapi tak disangka, tiba0tiba timbul suara keras dari atap kayu kelas. DUG DUG DUG DUG!!! Sangat keras hingga cukup memekakan telinga. Bising. Diikuti dengan goyangan lantai yang cukup kuat. Kekanan keriri. Seperti diayak! Anak anak spontan berteriak: LINI!!!! Tanpa banyak ba-bi-bu ana pun menyuruh anak-anak keluar. Semua lari dengan tak lupa membawa barang masing masing. Tertatih-tatih panic. Anehnya kenapa anak-anak keluar lewat pintu kelas yang sempit dan ber gang bukannya pintu masjid yang jauh lebih lapang. Aneh. Ternyata mereka menyimpan sandal mereka disana sehingga keluar lewat sana, “masih mikirin sandal?” pikirku. Tapi pikiran itu malah memperlambat gerakku. Akhirnya setelah melihat anak-anak berhasil keluar, akupun tersadar dan ikut berlari lewat jalur yang berbeda. Pintu utama masjid. Lari sekuatnya sambl membawa tas dan terus menggenggam sebatang kapur yang sedaritadi masih dipegang. Mengikuti baying punggung hilman aku ikut keluar bersamaan dengan reruntuhan masjid. Sial, masih ada 5 anak tangga yang harus dilewati. Terburu-buru daripada tertimpa genting yang berjatuhan, setelah menuruni satu anak tangga maka 4 anak tangga sisanya ku lompati dengan tergesa-gesa. Alhamdulillah ketika turun, aku berhasil melompat dengan sukses tanpa cidera. Setelah dihalaman. Aneh, kemana-anak-anak padahal lebih dulu keluar. Oh tidak! Mereka terjebak di gang bersama reruntuhan!! Untung hilman segera menyusul anak2. ketika aku berniat mengejar hilman, debu dari gang sempit menyeruak menghalangi pandangan dan mengganggu pernafasan. Gagal. Akupun menunggu di halaman. Menunggu anak-anak. Alhamdulillah semua berhasil keluar dengan selamat meski ada satu murid yang tangannya tertimpa reruntuihan genteng . berdarah. Setelah semua berhasil diselamatkan kami berkumpul di halaman masjid itu.berusaha menenangkan anak-anak yang shok karena tidak pernah terjadi gempa sebesar ini sebelumnya, gempa 6,3 skala richter sanggup membuat Pangalengan dan dekitarnya berguncang. saat itu hanya kalimat-kalimat Allah lah yang dapat menenangkan kami selua saat itu. Astagfirullahal'adziim....

beberapa saat kemudian Ust. Usep selaku mudir diniyah sekaligus sebagai ketua RW 6, tempat yabf kami tinggali datang, memastikan semuanya dalam keadaan selamat. ada sedikit rasa lega di wajahnya, namun guratan kekhawatiran masih tergambar jelas. tak lama kemudian, Hanif, anak Ust Usep pun datang melaporkan apa yang ia ketahui setelah berkeliling mencari tahu, mendata dengan apa yang ia lihat. semua yang ia lihat tak ada yang baik. kaca pecah, diding roboh, atap berserakan, darah mengalir, debu dimana-mana. semua hal ini membuat hati kami remuk redam, meski kami pendatang di sini tapi kami juga bisa merasakan rasa gelisah, khawatir, takut, kalut semua bercampur jadi satu. Hal ini menyadarkan kami betapa lemahnya manusia, tidak ada yang bisa menolong kecuali Allah. Laa haula walaa quwwata illa billah.

Hari itu benar-benar menjadi hari duka bagi kami semua. Bulan ini pun bisa disebut bulan duka. Karena bukan satu orang yang ditinggal pergi oleh kerabatnya, bukan satu orang yang kehilangan tempat tinggalnya, bukan satu orang yang kehilangan rumah Allah, bukan satu orang yang kehilangan harta bendanya. Tapi tidak ada waktu untuk berduka sepanjang hari, karena hari esok masih harus kita bangun, masih harus kita perbaharui. Setidaknya untuk saat ini, mereka tidak hilang arah dan harus menyadari ada hidup yang mesti dilanjutkan.

Dua hari kemudian menjadi hari pengabdian kami disana. Sebagian mencari dana untuk bantuan dan sebagian lagi membantu di lapangan. Dan satu minggu kemudian kami telah menyelesaikan tugas khidmah kami. Pengalaman mengajari kami segalanya. Kebaikan warga yang sudah kami rasakan sejak pertama disini, semakin terasa kuat dan hangat seiring berjalannya waktu. Perpisahan tak terelakan, meski sedih kami tetap berusaha tegar meninggalkan keluarga kami yang masih harus berjuang membangun desa, membangun rumah mereka. Yang bisa kami berikan selalu hanyalah do’a semoga semuanya diberi kemudahan dalam musibah ini. Aamiin…

memoar of PKJS...
foto bareng Ust usep
depan kuburan boscha gaya yaaaa

Jumat, 02 Juli 2010

BeGadang///



akhir-akhir ini entah apa yang bikin saya agak betah berlama2 di malam hari
oh begadang jangan begadang
kalau tiada artinya.
lalu apa artinya saya begadang?
sampai sekarang masih jaid misteri
internetkah, buku kah, deel

yang pasti sih, bikin diri lupa pada dirinya
yang harus tidur mengisis tenaga
untuk besok nyuci banyak banyak
yang tertumpuk seminggu penuh

dan saya bisa berdo'a semoga saya gak bangun kesiangan
semoga terhindar dari sifat kebo yang kebluk
ahhh jadi inget lagu bang roma plus gayanya yang antik waktu taun 70 an
hihihih

salam begadang :D