Ahlan

Rabu, 31 Maret 2010

Lirik lagu: Outlandish - Aisha

All of ya'll radios out there
This song goes out to yo
Yeah, Aicha, for my sister, ya

[Verse1]

So sweet, so beautiful
Everyday like, queen on her throne
No, nobody knows how she feel
Aicha, Lady one day it'll be real
(Lets do it)

She moves, she moves like a breeze
I swear I can't get her out of my dreams
To have her shining right here by my side (shining like a star)
I'd sacrifice all them tears in my eyes
ohohohh

[Chorus]

Aicha Aicha - passing me by (there she go again)
Aicha Aicha - my my my (is it really real?)
Aicha Aicha - smile for me now (I don't know, I don't know)
Aicha Aicha - in my life (Yeah)

[Verse2]

Mmm, she holds her child to her heart
Makes her feel like she blessed from above
Falls asleep underneath her sweet tear
Lullaby fades away with his fear
ohh

[1/2Chorus]

Aicha Aicha - passing me by (there she go again)
Aicha Aicha - my my my (Like this, here we go)

[Bridge]

Needs somebody'lean on (lean on)
Someone body, mind & soul (body, mind & soul)
To take her hand, to take her world
Show her the time of her life, so true (true)
Throw the pain away for good
No more contemplating (boo) (No more contemplatin)
No more con.tem.pla.ting boohoho (aha)

[Verse3]

Lord knows the way she feel (I wonder)
Everyday in his name she begins
To have her shining here by my side
I'd sacrifice all them tears in my eyes
Ohh
Aicha Aicha - ecouté moi (Lets do this)

[Chorus]

Aicha Aicha - passing me by (there she go again)
Aicha Aicha - my my my
Aicha Aicha - smile for me now
Aicha Aicha - in my life (ohh)
Aicha Aicha - (there she go again)
Aicha Aicha - passing me by (one more time)
Aicha Aicha - (she don't know, she the light of my life, no she don't)
Aicha Aicha - (no she don't) (ohh)

Renungan Hati untuk Hati



Seribu maaf mungkin tak cukup untuk membuat hatimu lepas dari rasa luka,
Seratus semangat juga belum bisa mengembalikan gairah mu
Satu senyum pun tak kujung membuat harimu hidup

Sadarkah bahwa kemurungan mu itu telah membuat harimu yang indah jadi merana
Menyia-nyiakan jiwa
Melemahkan hati
Menyia-nyiakan tahun- tahun mu hanya akan membawa penyesalan seribu tahun

Ubahlah pandanganmu, lihat dunia!
Dunia tak sebesar pijakan kaki
Semangatmu terlalu berharga untuk di sia-siakan
Senyummu terlalu manis untuk di sembunyikan
Hatimu terlalu indah untuk dibuat buram
Kalahkan rasa takut dan ragu
Yakinlah akan ada hal yang lebih indah diluar sana
Yang bisa mengobati hatimu hanya dirimu sendiri
Apa yang kau pegang saat ini adalah penentu masa mu

Allah lebih tahu yang terbaik untuk mu
Jiika memang itu tujuan akhirmu yang sebenarnya
Allah pasti akan memberikan jalannya dengan segala kemudahan tanpa kau pinta
Asalkan kau yakin pada takdir indah dan terbaik yang Allah ciptakan
Semoga Allah memudahkan jalan kita semua

Allahu ya’khudzu biaidina ila ma fihi khairun lil islami wal muslimmin

Jalan Cinta Para Pejuang


Jalan Cinta Para Pejuang

Adalah jalan cinta para pejuang

Yang mengubah cinta menjadi kata kerja

Yang membuat hidup dapat memaknai cinta dengan tepat

Yaitu cinta para pejuang

Jalan Cinta Para Pejuang

Adalah semangat para pejuang di jalan cinta

Yang berusaha mendahulukan Tuhannya –Allah SWT.-

Dan meneladani sang pembawa risalah –Muhammad Saw.

Jalan Cinta Para Pejuang

Adalah ghirah para pejuang di jalan cinta

Yang menjadikan diri tuan atas cintanya

Bukan menjadi budak atas cintanya

Jalan Cinta Para Pejuang

Adalah tekad para pejuang di jalan cinta

Yang meletakan mimpi-mimpinya dalam keagunan

Dan bangun dengan tekad untuk mewujudkannya

Karena Jalan Cinta Para Pejuang

Adalah langkah demi langkah

Yang menolak kemunkaran ada dijalannya

Dan memilik kemaslahatan dengan segala kebijaksanaan

Ya Allah.. jadikanlah kami sebagai pejuang di jalan cinta MU

Jalan Cinta Para Pejuang

Untuk para pejuang

Karena ini adalah Jalan Cinta Para Pejuang

Bandung Maret 14

Inspired by “Jalan Cinta para Pejuang” karya Salim A. Fillah

Lirik Ahmed Abu-Khater ,, I Ummi (( My Mother )) ,,

I Will Come Back Mother Kissing Your Luscious Head
Divulging My Longing To You And Sipping Your Right Hand's Essence
Nuzzling My Cheek In Your Feet's Soil
Watering The Ground With My Joyful Tears
How Many Nights You Were Sleepless Working To Get Me Sleeping Like A Kid
And How Many Times You Were Thirsty But You Worked To Water Me With All Tenderness
And I Will Never Forget Your Rainy Eyes When I Was Sick
And Your Restless Eye Scared Of Any Danger May Happen To Me
And What About Our Farewell In That Dawn ,, What A Hard Dawn It Was
No Heart Can Ever Describe The Abandonment That You Faced By Me
Then You Said Something I Couldn't Forget Up Until Now :
It's Impossible That You Will Find Warmer Arms Than Mine
Oh My (( Life's Joy )) The Creator Of The Universe Commanded Me To Be Loyal To You
Your Content Is The Secret Of My Good Fortune And Your Love Is My Faith's Sparkle
Don't Be Sad Mother ,, Here Am I ,, I Came To You With Teary Eyes

Don't Be Sad Mother ,, There Will Be No Separation From Now On ,, Until The Separation Of Death

Ketika Do’a dan Ayat Allah Diperjual-Belikan

Suatu hari ketika ustadz saya akan berziarah ke makam kedua orangtuanya di sebuah pemakaman umum, disana ia mendapati berbagai macam orang yang menawarkan jasanya. Ada yang berjualan bunga untuk ditaburkan diatas makam (sayang banget, padahal nantinya dibuang lagi), ada juga yang membawa pengki dan lidi menawarkan jasa pembersihan makam yang berantakan bekas bunga layu dan rumput liar, juga ada beberapa fakir yang menanti uluran tangan pengunjung makam. Itu agaknya cukup ‘biasa’ di Negara kita. Tapi ada satu yang paling unik adalah orang yang menjual jasa untuk membaca “Yasin.” Hmmm.. mari kita lihat dulu percakapan mereka.

“Pa, bade dibacaan Yasin?” Tanya salah seorang penawar jasa, Ustadz saya yang penasaran ‘mengetes’ sang penjual jasa yasin
“Berapa gitu pak satu surat?”
“Ya… biasa 100.000 pak” ustadz saya agaknya cukup tercengan mendengar harga itu. Berarti selama ini praktek jual beli ayat Allah sering terjadi, padahal itu kan tidak boleh.. Astagfirullah… lalu karena penasaran lagi, beliau mencoba menawarnya
“Mahal amat pak segitu. Gimana kalo 50.000 aja?” tanpa basa basi, sang penjual jasa mengiyakan
“Boleh pak, setengahnya juga gapapa”
Oke, percakapan cukup sekian. Da sebenarnya dari awal ustadz hanya ingin mengorek info mengenai hal ini. Sehingga ia tidak menyewa bapak tersebut.

"ketika do�a dan ayat Allah dijual, lalu dimana letak substansinya?" menurut Ust. Aam Amiruddin tadi shubuh. dimana letak niat dan kekhusuan juga tujuan saat berdo�a?? dari tahlilan -baca yasin- (maaf bagi yang tdk berkenan) ketika ada yang meninggal nya saja sudah tidak ada contoh dari Rasulullah, apalagi sampai sengaja menyuruh orang lain membacakannya dengan iming-iming uang!!?? MasyaAllah..
yang paling menyedihkan jika dalam jasa do�a itu sebelumnya terjadi tawar menawar... do�a kehilangan makna hakikinya. bukan untuk mendo�akan tapi untuk uang!

Fenomena seperti ini sudah sangat lazim di negri kita yang tercinta ini. Menjadi hal yang lumrah ketika ada yang meninggal atau berziarah kubur, surat yang dibaca adalah surat Yasin. Padahal setahu saya, isi dari surat yasin itu kan cerita tentang kaum yasin yang di azab. Hmmm… maksudnya? Apa hubungannya dengan yang meninggal? Mungkin inilah jejak wali songo yang terkenal menyebarkan islam di tanah jawa, yang belum sempat mereka khabarkan kebenaran yang sebenarnya. Wallahu a’lam.

Sejatinya, do’a adalah sesuatu yang diucapkan seorang muslim kepada Allah sebagai bentuk penghambaan dan lemahnya diri sebagai manusia (baik tentang kebaikan untuk kita dan orang lain atau do’a keburukan untuk seseorang) yang senantiasa membutuhkan Allah dimanapun, kapanpun. “Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billah” tidak ada daya dan upaya kecuali atas kehendak Allah. Ya, itu yang membuktikan bahwa kita hanya mampu berusaha, merencanakan yang terbaik. Tapi Allah lah sang maha penentu segalanya. Sehingga manusia selamanya tidak akan bisa lepas dari kehendakNYA.

Adapun jika kita tidak hafal do’a yang telah dicontohkan oleh Rasull dalam qur’an atau hadits, tak perlu menyewa orang yang bisa membacakannya untuk kita. Cukup dengan bahasa kita sendiri. Karena sekali lagi do’a adalah kata-kata kita kepada Allah. misal untuk kasus mendo�akan ketika ziarah "Ya Allah, berikan kakek dan nenekku tempat yang baik disisimu, lapangkanlah mereka, dan terangilah mereka didalam gelapnya kubur. anugerahkan mereka surgamu ya Allah..
Dan tidak ada ketentuan dalam etika berdo’a harus menggunakan bahasa arab. Kalau ada,mohon tunjukkan pada saya karena saya belum pernah menemukannya.

Karena do’a adalah interaksi langsung antara manusia dan Allah maka hal itu harus dibarengi dengan kesungguhan dan keyakinan pada kekuasaan Allah. Dan sejatinya do’a tidak bias diperjual belikan. Sungguh celaka orang-orang yang berani memperjualbelikan ayat Allah.

Selain itu do’a akan terdengar lebih indah jika kita sendiri yang mengucapkannya. Dengan merangkai kata sedemikian rupa, sesederhana apapun, itu akan lebih dasyat daripada do’a yang diucapkan sambil dipimpin dan berjama’ah. Bukanya saya melarang atau menjelekkan berdo’a berjama’ah, tapi pastinya tiap orang punya keinginan yang berbeda sehingga alangkah sangat baik jika kita menyempatkan dalam setiap sujud kita, terutasa di sujud malam kita sebagai ajang untuk menumpahkan keinginan dan segala hal yang kita ingin curahkan kepada Allah. Jujurlah pada Allah, apa yang kita inginkan, apa yang kita harapkan. Karena sesungguhnya Allah maha mendengar do’a hambanya dan senang pada hambanya yang meminta kepadanya. Larena hal itu merupakan gambaran lemahnya kita dan hanya Allah lah tempat bergantung. Wallahu a’lam bi Sawwab….

Kisah Tragis yang Ditolak. (Rijal, Oh Rijal tetaplah semangat!)

12 Maret 2010

Rijal, Oh Rijal... Tetaplah Semangat!!

ketika cinta hanya egois semata

Sebelumnya “my deep concerned” untuk seorang yang telah mengalami kejadian tragis ini, korban sesuatu yang katanya bernama “cinta” yang bisa ditambahkan kata “monyet” sehingga jadilah “cinta monyet.” Meskipun kamu saudara teman saya dan saya gak kenal langsung, tapi saya kagum untuk pilihanmu meski baru sekolah setingkat Tsanawiyah (setara SMP). “That’s great guys! Hammasah!!”

Ya, seperti yang kita ketahui, masa2 smp atau tsanawiyah adalah masa yang labil dalam rangka mencari jati diri. Menurut psikologi biasanya dimasa adolescence ini egoisme dan kenekatan seseorang sangat tinggi dan dominan –meski tak jarang juga ada yang bisa mengendalikannya- dan masa ini juga dibumbui oleh perkembangan fisik dan mental yang signifikan yang mengarah ke kata “baligh” (dalam islam) baik laki-laki maupun perempuan. Dan yang paling menarik adalah mulainya tumbuh rasa kecenderungan atau ketertarikan terhadap lawan jenis, cepat atau lambat.

Alkisah suatu hari di sebuah pesantren, sebut saja Rijal. Dia adalah murid kelas 2 tsn yang cukup pintar dan berpenampilan tergolong biasa (biasa menurut anak2 yang merasa diri paling Gahol; tanpa kata2 preman, tanpa celana pinsil, dan hal lain yang mengindikasikan KORMOD –korban mode-) dan menurut saya dia anak yang baik. Dia sangat menikmati sekolah disana, dengan segala kegiatannya dan kebetulan dia bukan anak asrama. Hari-harinya yang biasa itu menyenangkan hingga pada tahun ke 2, muncullah seseorang yang ‘suka’ dengan Rijal. Awalnya dia hanya mengirim sms pd Rijal dengan motif awal –asal mencet dan salah sambung- motif yang basi. Lalu karena Rijal tak kunjung merespon, si perempuan pun berinisiatif untuk blak-blakan menyatakan perasaannya dan menawarkan kata ‘pacaran’ (oh apakah ini khadijah jaman metropolitan??!! i don’t think so)berawal dengan mengajak ketemuan –yang lebih cocok disebut dengan mencegat- si perempuan dengan PD tingkat tinggi menyatakannya. (huhuy berasaaaa anak smp, korban sinetron ‘inikah rasanya.’ Totally asbun). Oh sungguh pemandangan yang jarang “cewek nembak cowok!” apakah ini emansipasi?? Luar biasa. Bu kartini aja yang memperjuangkan emansipasi, nikahnya tetep aja dijodohin. Oke oke, kalo mau beralasan khadijah aja melamar Rasul, itu kan buat nikah bukan hal yang menggantung! :p

Kembali ke masalah, lalu setelah perempuan itu menyatakannya, tanpa pikir panjang Rijal MENOLAK pinangan pacaran dari perempuan tersebut. Alhasil si dia tak mau menerima –harga diri jatoh gitu- dan masih berusaha meyakinkan Rijal untuk menerimanya. Tapi Rijal dengan berbagai alasan tetap menolaknya dan akhirnya kisah cinta di gang belakang sekolah pun selesai dengan jumawa. Hahahah, ditolak euy!

Hari-hari setelah itu, tampak kembali cerah seperti biasa. Hingga suatu hari sekitar 2 bukan kemudian. Sepulang sekolah, Rijal dicegat di jalan yang sepi oleh beberapa orang yang ternyata –kakak kelasnya-( OMG, what happen??). sadis dan naas, tanpa banyak bacot, mereka bertiga memukuli Rijal yang tidak tahu apa-apa. @#$@#^*&!^(*^@%$^&@$&^$#!*
(&^@)*(!&_(!_)@&*^@&%$@^%$#%$ ya anggap aja itu obrolan yang terjadi sambil pukul-pukulan. Dan akhirnya Rijal ditiinggal pergi oleh ketiganya dan tampak sesosok perempuan yang bersembunyi dibalik tembok dekat situ, dingin tak berperasaan. Beruntrung Rijal mampu bangkit meski jalan terhuyung-huyung, dan tak jauh dari situ, ia berpapasan dengan salah satu ustadz pengajar di sekolah –ust. Feri, tanpa pikir panjang Rijal diantar ke sebuah klinik terdekat. Tak lama setelah dihubungi, ibu dan kakaknya menjemput Rijal yang lemas dan babak belur. Mukanya lemas dan bajunya lusuh. Ibunya sampai menangis ketika melihatnya begitu. –Oh apa yang terjadi pada anakku?- dan tanpa basa-basi ust Feri mewawancara kronologis dan siapa pelakunya. Laporan diproses.

Setelah hari naas itu, Rijal tampak sangat trauma hingga ingin pindah sekolah. Karena yang memukulinya adalah kakak kelas –satu pesantren- benar2 memalukan. Meski sudah dibujuk oleh kawan, keluarga dan pihak sekolah, ia tetap tidak mau kembali dan merasa paranoid jika berada dipesantren –terbukti ketika ia diminta hadir ke kantor untuk dikonfirmasi ia menolak habis-habisan dan akhirnya pertemuan berlangsung di rumahnya. Dan Rijal pun pindah ke sekolah umum.

Setelah diusut, ternyata tiga orang tersebut adalah suruhan sebut saja Asri –orang yang ditolak Rijal- ternyata setelah kejadian penolakkan, Asri sakit hati luar biasa, hingga ia pun akhirnya mencari pelampiasan dengan memacari kakak kelasnya Rijal, sebut saja Alif. Benar-benar perbuatan yang memalukan dan tidak pantas untuk ukuran seorang pelajar –terutama santri-. Setelah jadian, Asri kerap kali menyinggung masalah ditolak oleh Rijal dan mengatakan ‘Dendam’ (sebuah kata yang tidak pernah puas dan akhirnya kita tak dapat apa-apa). Dengan alasan –turut sakit hati- atas pacarnya itu, ia berinisiatif melampiaskan dengan menyerang Rijal keroyokan. Kekanak-kanakkan sekali. Akhirnya Alif dkk terancam di DO, namun karena prihatin karena dia kelas 3 tsn ia dihukum seberat2nya. dan Asri? Laporan ini sampai ke sekolahnya dan –who know- yang pasti ia juga dihukum karena mencemarkan nama baik sekolah.
Alasan rijal tidak menerima Asri kurang lebih adalah “kita masih kecil, saya gak tertarik pacaran. Dan saya gak niat pacaran” hmm, alasan yang lumayan :D hihihih, yang pasti rijal adalah kkorban keegoisan cinta. Pemaksaan tuh, bisa kena UU HAM!! dan untuk para perempuan tolong hargai diri kalian sendiri. jangan termakan perasaan yang buta. kendalikan diri, jangan sampai menghalalkan segala cara untuk memuaskan hatimu. kembali ke fitrah.

Wallahu a�lam...