Ahlan

Jumat, 23 April 2010

Jungkir Baliknya Dunia Sisy Desi :D

Jungkir Balik Dunia Desi

Menjadi seorang remaja dalam pertumbuhannya baik secara fisik atau psikis merupakan sebuah fase yang tidak bisa dilepaskan dari fase kehidupan manusia yang utuh pada umumnya. Kebayang aja kalo misalkan dari fase anak-anak (sekitar 0-12 tahun) langsung masuk ke fase dewasa tanpa melalui fase remaja, mau jadi apa mereka??!! Tidak merasakan sekelumit masalah khas remaja yang labil dan polemik kehidupan dari mulai merasa punya tanggung jawab sendiri (berfikir mandiri), geng gong, sahabatan, suka ke seseorang, egois.ME (eMbung Eleh), berwirausaha (jualan alat tulis atau snack2 di kelas), dihukum guru, bandel berjama’ah, berantem, dll (sesuai kebutuhan dan orang seperti apa kamu).

Alhamdulillahnya semua orang bisa dipastikan merasakan fase remaja yang sekarang masih saya geluti, buktinya adalah para orang tua yang memberikan pernyataan pada anaknya ketika mereka merasa bingung dengan keadaannya dan setelah menjawab kebingungannya biasanya diakhiri sengan kata “mamah juga da gak langsung tua atuh!” atau “da bapa oge ngora hela”. Meski mungkin kalo aku di sebut remaja juga udah gak lucu, disebut dewasa masih belum baleg (legegnya selangit kalo dibilang dewasa :P). kita sebut saja sebagai masa muda. hehehe… nah karena saya merasa mumpung masih muda belia jelita ceria (tapi gak pake ‘ria’ faqot) saya ingin memanfaatkan masa ini sebagai masa produktif karya yang memang sudah seharusnya kami anak muda untuk berkarya. Minimal mah inovasi maksimal kreatif. Maka kita jadikan Bandung sebagai Creative City! (Promo visit Bandung; everlasting beauty).

Kelabilan masa muda adalah hal yang seringkali merepotkan kami para anak muda, sekaligus menjadi hal yang menyenangkan bagi yang lainnya (seneng liat oang dengan ekspresi bingung , lieur, dan riweuh hehehe). Ya, sulit menentukan pilihan dan jika pun sudah memilih adaaaa aja keraguannya. Luar biasa. Dan hal ini masih sering membingungkan saya pribadi. Dari mulai pake baju apa kalo mau pergi, mau jajan apa (sering banget ampe kadang si penjualnya nunggu lama n kesel :P) hingga pilihan-pilihan yang menentukan masa depan seperti pilihan sekolah dsb. Dan kali ini saya alami saat ini adalah yang pernah terjadi sekirar 6 dan 3 tahun yang lalu: BINGUNG PILIH SEKOLAH. Heu….

Que sera sera, wherever will be will be. The future’s not ours to see, Que sera sera….

Hasil keputusan kali ini beda dengan ketika ane ambil keputusan di dua masa sebelumnya. Karena keputusan yang diambil saat ini adalah yang juga menentukan masa depan. Mau jadi apa? karena hidup mesti punya cita-cita dan tujuan, sehingga kita perlu membuat skema rencana hidup. Gak perlu sampe di tulis di karton kaya mas Fachri AAC punya atau mba Aisha AAC yang nulis di agenda. Cukup dengan memikirkannya matang2 dan menyusunnya di dalam otak, tapi kalo mau di tulis juga laa ba’sa.

karena apa yang kita cita-citakan waktu di bangku sekolah dasar tidak selalunya bisa diwujudkan, karena cita-citanya hanya terpaut oleh dokter, guru, arsitek, polisi, dsb yang notabene hanya mereka ketahui fungsi umumnya saja. dan biasanya setelah menginjak bangku smp barulah mereka sadar akan cita-cita yang sebenarnya mereka inginkan, lebih spesifik. Cita-cita jadi super man, bat man, dan super hero lainnya itu terlalu muluk-muluk untuk diwujudkan. bukannya saya meremeh temeh kan cita-cita menjadi super hero adek2, tapi kakak Cuma ingin menyadarkan kakak-kakak dengan analogi itu. That’s a good, berarti kamu punya rasa kemanusiaan yang tinggi. Tapi yang pasti adalah kita harus bisa menjadi pahlawan, minimal untuk diri sendiri dan keluarga. maksimalnya untuk negara, dunia, dan manusia seluruhnya. Feel’s like saving the world..

Pilihan yang sedang dialami kali ini adalah pilihan untuk masa depan. UNIVERSITAS. Oh rasanya baru kemaren aja gitu aku duduk di bangku smp dan pengen masuk pendidikan bahasa jepang UPI. Ya meskipun jurusan yang kita ambil tidak bisa memastikan profesi di masa depan. Setidaknya itu menjadi pegangan kita ketika akan menginjakkan kaki di dunia masyarakat yang nyatanya lebih kejam daripada ibu tiri. Heheh… ya, pada kenyataanya banyak yang kuliah di jurusan yang ia idamkan tapi akhirnya bekerja di bidang yang sangat bertolak belakang dengan jurusan yang ia jugjug, yang ia idamkan. Tapi tak sedikit juga orang yang kuliah yang berakhir dengan profesi yang sama ia geluti di bangku kuliah. Karena kita tak pernah tahu apa yang ada di depan sana. Just like the song, “the future’s not ours to see” but we can make our future!

Karena kita tdak perlu mengejar nanti kita jadi apa, karena biasanya ‘jadi apa’ kita nanti yang sebenarnya akan mengikuti perjalanan hidup kita, karena kehidupan kita yang sebenarnya adalah hasil pilihan yang kita ambil. Memang tidak salah jika kita merencanakan sejak dini skema kehidupan di masa mendatang, justu itu baik. Tapi perlu disadari, bahwa apa yang direncanakan kadang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, maka selalu lah buat planning cadangan lainnya. Sehingga kita tidak perlu memaksa diri untuk mengikuti rencana kita, karena rencana Allah lah yang pasti kebenarannya dan pasti akan terjadi. Dan jika kita ingin selalu mendapat yang terbaik, berarti kita harus mampu mengusahakannya dengan baik. Baik baik baik.

sebelum kita menginjakkan kaki dalam hal tersebut , Jangan sampai kita dipusingkan dengan hal yang belum pasti, mengkhawatirkan hal yang akan kita hadapi nantinya. Kalau pikiran kita terus memikirkan masalah, yang ada bukannya sukses tapi malah menjerumuskan ke dalam jurang kekalahan alias kumeok memeh dipacok yang artinya menyerah sebelum bertanding. Berfikir sulit hanya akan mematikan asa, berfikir positif lah, maka kamu akan bersemangat menjalani dan menghadapinya. Karena masalah selalu ada disetiap kehidupan sehingga tak perlu kita takut pada si Masalah ini. Oke oke oke!

Tetap semangat wahai kawan, jadilah dirimu sendiri dengan apa yang kau miliki. Ketidak berhasilan seseorang dalam suatu hal bukanlah kiamat di hidup. Tapi justru kegagalannya itu adalah sebuah petunjuk untuk keberhasialnnya yang lain. yang terbaik bagi kita. Apa yang kita sukai belum tentu baik bagi kita, percaya pada Allah karena dia yang Maha mengatur segala sesuatunya…..
Einstein say: dalam kesuksesan 99% is trial n error, 1% genius

Allahu ya’khudzu biaidinaa illa ma fiihi khairun lil islami wal muslimin

Hari Kelima UN (the last but no least) Asta La Vista Baby ;D bravo bravo!!

Hari kelima

The last but not least. It’s kimia time! Yap, kimia… peelajaran yang susah susah gampang. Karena kimia adalah perpaduan pas antara hapalan dan hitungan sehingga pelajaran ini kadang disenangi kadang dimanyun-in. hehehe… jujur karena saya sebenarnya tipe orang “hapalan” jadi dalam hitung2an saya kurang pandai ngotak atik rumus. Hehehe… dan berbanding terbalik dengan ponakan saya yang jago itung-itungan tapi kacau hapalannya :D

Sedangkan para IPS holic, mereka menghadapi Ekonomi. ya ekonomi. dengan berbagai rumus yang nyata dan hapalan yang banyak. but i think mereka juga siap. buktinya? mereka tampak tenang ~husnudzon tanda yakin~ dan di mobil perjalanan menuju ke sekolah itu, mereka juga mengulang-ulang materi yang harus diihafalkan. ya mari kita berjuang bersama kawan!

Ya, begitu sadar ini hari terakhir, ada rasa malas yang masuk kedalam diri kami ini. Ya jadi tadi itu kami santai banget, datang jam ½ 8, padahal biasanya jam 7-a,. juga semangat menghapal agak kendor karena mungkin merasa “ah.. akhirnya” heu… jangan ditiru! :D

Alhamdulillah, saat mengerjakan soal ini, ternyata soal kali ini ada cukup banyak yang sudah kami pelajari lewat buku UN dan Tryout! Luarrr biasa!! Bahkan minim soal hitungan, seperti perkiraan nadia sehingga cukup ngabagjakeun karena tak perlu berpusing2 ria dengan rumus.. eheheh… lancar lah pokoknya! Alhamdulillah.... makasih ya uts. Iwan Rosadi S.Pd :D "we thank you"

Oya ada yang unik dengan pengawas kali ini, tempat duduk saya yang menyudut dan paling belakang adalah tempat yang teduh dan dibelakan saya ada bangku kosong nganggur. Do you know, awalnya saya liat kalo ni pengawas lagi keliling, dan pas tepat dibelakang saya dia duduk. Nah loh lama kelamaan kayanya anteng banget gak balik ke meja depan. eN ternyata si bapak ini nuju naum alias tidur sodara!! Rasanya pengen aja mengumandangkan adzan awal shubuh gitu “As sholaatu khairun mina nauuum” (pantes aja susah bangun pas subuh, soalnya pas yang kedenger kata “naum” jadi pada tidur lagi :D) Gkkgkg… kayanya beliau kecapean abis begadang :D. ah sudahlah… kami menghargai dengan tidak membangunkanmu :)

Selesai dengan kimia ini, kami semua mengucap syukur dan hamdalah karena akhirnya satu ujian telah rampung dan kami pun dikumpulkan di kelas sebelah oleh Ust Iwan yang kebetulan juga guru MA tersebut dan kepsek kami. Ya, ada sedikit motivasi dari sang mudir disana yang isinya kurang lebih seperti ini:

“Krna realita hidup ini bukan skdar klausatif. Sebab akibat. Bsa jd ktka kta mbri yg tbaik dan spnuh hati lalu dbalas dgn kekecewaan. Mka kta tdk bisa mengharap pd manusia. Beharap, bergantung, berlindung hanya pada Allah swt! *Fasabih bihamdi robbika wastagfir”

Selesai dengan segala pengumuman tadi, kami pun bubar. Oya ada cerita di waktu kumpul tadi. Adalah cin cin yang mengalami hal yang cukup tragis dan menyedihkan hingga ia mengeluarkan air matanya. Kenapa coba?

Ketika waktu waktu habis, maka para pengawas segera mengambil soal dan LJK para peserta. Sebutlah ibu merah (bajunya merah), ketika mengambil kertas cincin, ia mengambilnya dengan kasar dan hampir saja melipat, mungkin sudah sedikit melipat. :O sadiiis… kenapa? Karena sebagai peserta yang ingin menghindari dari faktor x yang telah disebutkan di note 1. ketika melihat itu cincin segera menegur sang ibu merah.

“bu itu nanti kelipet, jangan digituin bu”
“udah gak apa-apa, gakan kelipet” siibu melanjutkan jobnya sambil tetap dengan posisi tangan mengambik kertas secara melipat
“Ibu hati-hati bu”
“udah gapapa”

Sekian. Dan cincin pun merasa sakit hati.. iya lah orang udah cape2 gitu apik2, eh ini malah seenaknya. Ketika hal itu dilaporkan, guru dan mudir hanya bisa senyum nyengir. Yang lainnya pada ribut tanda tak setuju. Dalam hal ini jangan tanyakan bagaimana solidnya kami, heu….. :D. dan sepertinya guru kami berniat melaporkannya atau menegurnya.

Selesai pertemuan semuanya pulang dengan wajah lumayan lega dan lapang. Akhirnya satu ujian sukses dilewati! Tak ada lagi wajah buram suram.. heu hari itu napas terasa luas, dan ini waktunya untuk istirahat! Mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. The next at 5th april 2010.Asta La Vista UN, Welcome UM n UP, keep on spirit guys!! :D Allahu Akbar!!

Nb: oya pengumuman UN itu tanggal 26 April 2010. mohon do'anya ke semuanya mudah2an kami mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan.. we hope "LULUS" :)
i dedicated this for All my Friend who has fighting together ;) Hope the best!!
see you at another note with another story!! :D

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~TAMAT~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Survey ke MAN2.. satu kata untuk MAN2: JAUHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH mamen!!Panas

Hari keempat UN (Ah kamu aku udah lieur masih ditanya gimana tadi, pusing gak?) eheh

Hari keempat

Pagi ini saya kembali mendatangi rumah ami sebelim pergi ke UIN, untuk duduk manis dimobilnya menuju jantung kota, eh salah maksudnya sekolah itu, madrasah aliyah. malam sebelumnya secara iseng saya pake celak mata sebelum tidur (apaan n ngapain sih??!! ahhahah) dan paginya saya kira itu celak mata udak kehapus berasa dengan sabun wajah yang dipake,. tapi ternyata tidak. nasib

maka waktu pertama menginjak kaki di halaman rumah ami, disitu ada bapaknya ami yang mau pergi ke kantor. mengikuti kaidah sopan santun, saya pun mengucap salam dan sedikit ngobrol basa basi. lalu bapanya bilang
"kamu kenapa lagi sakit?"
"eh enggak, alhamdulillah sehat"
"itu mukanya pucat, udah makan belum. atau streess ya?" -oke, muka pucat kedinginan plus sisa celak yang luntur memperjelas kantung mata.. luar biasa!-
"udah makan dirumah. he iya kayanya. soalnya makin kesini makin larut tidurnya" (kemaren tidur jam 11)
"oh, ya pokonya jangan dibawa stres ya"
"oke"
nb: sedikit improve

FISIKA. Cuma ada satu kata: ooohhhh. Yap perlu kami konfirmasi, saya cukup lemah di fisika. Saya suka fisika yang simple dan fisika sederhana dan juga nyata! Sedangkan untuk penelitian yang ngjelimet saya kurang suka. Seperti yang dikatakan sebelumnya “Its Better matematik than fisika”. Dan saya jadi teringat ucapan guru fisika saya yang kebetulan seorang dosen fisika yang usianya sudah 70an tapi masih semangat mengajar. Beliau berkata “orang yang jago matematika belum tentu jago fisika, tapi orang yang jago fisika pasti jago matematika.” Ucapannya terbukti, akrena memang fisika adalah pelajaran eksak yang paling menjelimet. Hasil survey pada beberapa guru dan orang yang expert matematika dan bid IPA lainnya mengatakan bahwa memang fisika adalah pelajaran yang paling “wah.”

Tapi bagaimanapun juga saya tidak boleh kumeok memeh dipacok, menyerah sebelum perang. Sehingga saya cukup berusaha ekstra untuk pelajaran satu ini. Hmm… jangan tanya soal bobot soalnya. Karena dugaan saya itu takkan jauh dari soal-soal tahun sebelumnya, sehingga saya menghapal dari soal2. Memang tak semuanya. Tapi jujur bobot soalnya jauh lebih susah daripada tryout dan soal tahun kemaren. Cukup bikin keder. Tapi ya ikhtiyar we, kerjain sebisanya. Sisanya nyaris mengarang bebas. (semoga feeling ku tak banyak meleset :P). dan keluar dari kelas dengan wajah sedikit memelas, memelas makanan.. lapar dan pusing!! :P. dan jajan di depan UIN pun tak terelakkan lagi! :D
pokoknya wajah kami adalah wajah pusing habis berfikir keras, rasanya kalo ada ketemu sama kita dan dia masih aja nanya "gimana tadi pusing gak?" rasanya pengen aja gitu ngomong "GAK LIAT??!! ini muka sudah begini kenapa kamu masih mempertanyakannya cinta!!??" heu... dan itupun nyata, anak IPS yang menunggu kami mennanyakan keadaan kami. jawabannya, kurang lebih begitu :P :O heheheheeheheheeh

Sedangkan untuk kelas IPS yang menghadapi pel Geografi, mereka keluar dengan wajah sumringah cerah ceria. Benar-benar ekspresi puas yang optimis mencapai nilai nyaris sempurna. (heuu) karena menurut mereka Geografi adalah pelajaran yang paling ngarti –disamping gurunya asik- pokoknya bagi mereka teman-teman IPS hari itu adalah hari kemenangan yang besar. Dan kami yang IPA, mungkin sedikit musibah :D.

Sekeluarnya dari kelas, seperti biasa sebelum pulang, kami saling menunggu, jika IPS keluar duluan maka mereka yang menunggu dan sebaliknya. Kenapa menunggu? Biar pulangnya bareng dan ada saja obrolan yang diobrolkan mengenai di kelas tadi. Baik tentang pengawasnya yang unik, kendala pengerjaan soal, dsb.

tentang pengawas kali ini.. hmm kita ambil cerita kelas IPS, karena di IPA itu pengawasnya biasa2 gada yang aneh cuma suka ngabodor aja :D.. begini, karena geografi pelajaran yang paling mudah menurut teman2 IPS, sehingga mereka sanggup menyelesaikan 50 soal geografi plus mengisi LJK dengan lengkap hanya dalam waktu satu jam lebih 20 menit saja!!! fantastis luar biasa!! sehingga mereka memiliki waktu menganggur selama 40 menit. waktu yang lumayan panjang jika kamu harus nunggu bel berbunyi. oke itu cukup mengesalkan dan bikin duduk gak nyaman.maka dari itu sahabat2ku inimengobrol dengan asiknya, heu... mungkin obrolan mereka cukur keras suaranya dan mengganggu sang pengawas dan peserta yang masih mengerjakan. u know what? lalu sang pengawas yang ibu2 berkata

"heh jangan ribut! nanti kalo ngobrol aja, kertasnya ibu ambil!."

awalnya semua hening. menit selanjutnya apa yang terjadi: barudak tambah gandeng! ngahajakeun pisan. Taariiik maang!!! ehheehehhe, dan si ibu makin keras menggertak. heuheuheu... dan akhirnya para sahabat2 ini menyerah dengan sedikit diam dan mengobrol dengan cara lain "BISIK-BISIK" hahahaha sarua keneh atuh aH!! :D

Oh ya begitu sadar bahwa yang tersisa adalah satu matpel, wajah kami yang tadi pusing langsung agak cerah meski tak secerah mentari dan tak seceria anak-anak TK yang dikasih mainan. Alhamdulillah satu lagi euy! Semangat ah sadayana!!

Hari ketiga UN (the greates day of my life :P)

Hari ketiga

Ya ya ya, hari ini hari yang cukup menggila buat saya. Kenapa? Karena saya ada sedikit trauma dengan matematika ,mungkin lebih tepatnya trauma dengan variable yang bisa berubah jadi angka 1,2,3,4,5,dst. (padahal kalo belajar ane seneng kok, dan kalo latihan soal enjoy aja dan ana lebih milih matematika daripada fisika) Dan padahal sebelumnya tidak pernah sampai separah ini. Dan rasanya saya sudah terapi diri sendiri agar tidak nerpeus tiheula. Benar-benar tak pernah seperti ini sebelumnya. Tepatnya sore sebelumnya begitu tahu besok Mtk, jantung langsung berdegup dengan kencang. Dus tak dus tak dus tak. Sadar keadaan sedang stress ringan, saya memeriksa denyut nadi yang saat itu mencapai angka 102/mnt!! Kacau. Oke pokonya banyak upaya yang saya upayakan untuk menenangkan diri, dari mulai tidur selama 1 ½ jam hingga makan. Tapi ternyata yang paling ampuh adalah: sujud berlama-lama dan berdo’a sepuasnya. Alhamdulillah I can controll it!!

Kembali ke sekolah, oke benar-benar harus serius, gak ada main-main. Saya pun berusaha menguatkan diri lewat buku kumpulan soal yang berjibun dan tak luca catatan2 dari sang ibu guru tercinta (thanks a lot). Dan matematika pun berjalan dengan baik.

Ada satu perbedaaan yang sangat mencolok kali ini. Yaitu ketika mengerjakan pelajaran lain, waktu serasa sangat lambat. Karena biasanya pada 1 ½ jam terakhir saya sudah bisa duduk rapih santai dan manis karena semua sudah dikerjakan. Tapi entah kenapa waktu matematik ini waktu terasa sempit, serasa lebih cepat ½ jam aja gitu. Bukan Cuma saya, ternyata yang lain juga sama! Hoho, ternyata itu pertanda bahwa kami benar2 serius dalam mengerjakan. Bukan bengarang jawaban bebas seperti pada beberaoa soal di beberapa mata pelajaran yang kami sudah butek/stuck. Jari jari kami menarikan rumus dan angka angka dengan cantik dan pusing. Heu… but saya sangat bersyukur dengan kemampuan ku yang cukup pas pasan ini bisa melalui ujian dengan baik :D

Oya ada sedikit intermezzo di semua kelas, yaitu: sampai jam berapakah ini waktu pengerjaan matematika??!! Banyak yang mengira bahwa matematika mendapat perpanjangan waktu selama 1 jam sehingga selesai pkl. 11. dikelas saya yang terjadi adalah: perdebatan antara murid (kebetulan temen se sekolah) dan pengawas. Heu penting. Terus di kelas IPS, ada teman saya yang nyangka begitu. Makanya dia ngerjain santai dan belum membulat2 jawaban ke LJK. Dia sadar waktu bell pukul 10 bunyi. Beruntung dapat keringanan dari pengawasnya meski dengan sedikit (mungkin) omelan2.. heu… memang matematika itu bikin waktu serasa berjalan lebih cepat dan tak terasa. (saking ku seriusna :D)

Hari kedua UN (ada ada aja anak anak! :D) LANJUUT

Hari kedua

Kembali, paginya saya ke rumah Ami pagi-pagi untuk ikut menumpang duduk manis di mobilnya dalam perjalanan menuju sekolah itu (Ami makasih!). dan sesampainya disana saya nganggur sendiri karena anak IPA sari kelas saya belum ada yang datang. Sempurna. Hari kedua adalah English part. Dari rumah saya sudah melirik buku kumpulan soal UN berbahasa inggris, tapi karena sudah cukup PD (luar biasa… jangan ditiru wahai peserta ujian, kalian emang musti pede tapi janagn lupa tetap belajar meski sedikit :P) sehingga saya lebih memilih melihat pelajaran yang lainnya. Seperti biasa diawali dengan berdo’a dan karena ada kekurangan LJK sehingga saya dan 5 orang lainnya harus nunggu 5 menit untuk mendapatkannya.

Ujian kali ini diawali dengan listening, dengan speaker satu buah (padahal dikelas lain ada 2 buah!) dgn kualitas yang biasa2 tapi Alhamdulillah bisa dimengerti. Jujur dibandingkan latihan listening yang pernah kami lakukan dengan soal tahun tahun lalu disekolah, suara listening kali ini terdengar sangaaaat bagus (baca: kacau)dan pada beberapa soal ada yang hampir gak keharti sama sekali (ya ampun ngomong apaa sih!!) yang terdengar hanyalah “Laptop” beruntung saya sudah punya taktik dalam listening sehingga COCOK COCOKIN AJA SOAL SAMA LISTENING!! Dan itu terbukti keabsahannya, karena Alhamdulillah saya cukup baik dalam bahasa inggris, jadi meski di cocok-cocokin saya tetap memperhitungkan kebenarannya. Karena masa aja orang nyerita ilang laptop jawabannya “Oh Im happy with You!” gila kan? Dan ada beberapa kalimat yang terdengar dengan intonasi sangat lebay (bukannya serius jadi cengengesan!!).

Ada juga nih masih di listening, waktu itu semua menyimak dengan serius sambil agak mengerutkan alis karena suaranya lebay gajelas, dan tiba2 ada guru piket yang minta tandatangan sama pengawas kami. Garis bawahi: suaranya ngebuka pintu, langkah kakinya menuju meja pengawas, dan obrolannya dengan pengawas adalah hal yang sangat mengganggu. Lihat aja wajah kami pas mendengar kebisingan itu: MANYUN. ‘3’

Sesi listening berakhir dan dilanjutkan dengan sesi isi jawaban kamu dari soal tulisan. karena sudah mulai terbiasa, jari kami sudah mahir membulatkan yang bulat itu. Lincah dan manis. Aih aih apaan tuh lincah dan manis kaya marmot :P. pokoknya hari itu berjalan dengan rapih dan semestinya sesuai dengan takdir yang telah Allah tuliskan dengan 2 pilihan baik atau buruk. Oya ada pelajaran yang mesti kita ambil dari pengawas kali ini. Sang pengawas ber ringtone Ariel peterpan “menghapus jejakmu” kembali mengulangi kesalahannya: LUPA NGE SILENT MODE HAPENYA. Alhasil ya diawal hari kami mendengar lagi ringtone itu.

Tapi meski ia lalai, kami akui ia adalah pengawas yang telaten dan teliti. Terbukti dengan suka rela ia memeriksa LJK kami yang berjumlah sekita 21 orang, diperiksanya satu persatu dengan teliti, dari mulai bulatan di tiap baris dan kolom hingga ampas sisa penghapus. Waktu beliau memeriksa LJK saya, tiba-tiba ia mengerutkan dahi dan mendekatkan kertasnya ke wajah. Kirain ada apa, ternyata dia menelisik sebuah ampas penghapus yang nempel di kertas, subhanallah, teliti sekali!! Pokonya saya acung jempul untuk beliau karena teliti luar biasa. Kalo ada vote pengawas terbaik saya bakal milih beliau. Thanks sir!

Pulangnya, sudah menjadi kesepakatan bersama karena kami satu hati satu rasa (iya gitu). Yang pasti satu hal yang sama adalah LAPAR. Dan hari itupun kami lewati dengan jajan cireng dan pisang caramel dengan tambahan cilok yang ternyata enak banget!!

Hari Pertama UN (berasaaaa aja)

Hari pertama

Hari pertama adalah hari yang cukup menegangkan. Bukan Cuma saya, tapi guru-guru, adik kelas, bahkan keluarga terutama orang tua ikut tegang. Hingga akhirnya kakak saya memutuskan untuk mengantar saya dan pergi dari rumah jam 6 (nyubuh banget takut macet). Terbukti pada jam 7 saja sudah banyak siswa-siswa yang datang karena takut macet dan terlambat, dll. Sedangkan dihari-hari selanjutnya jam 7 sekolah masih cukup sepi.
Hari pertama suasana terasa dingin, terlebih cuacanya yang dingin dan cukup berkabut saat itu dan letak sekolah ini yang berada dibawah kaki gunung Manglayang. Oke, hal itu membuat kami yang tegang makin deg degan hingga kelenjar ekskresi kami bekerja dengan cepat. Hasilnya adalah beser, tangan berkeringat, dsb.

Bukti nyatanya adalah saya sendiri. Setelah awalnya bisa menenangkan diri, entah kenapa waktu akan mengisi LJK pertama kalinya tiba-tiba suhu terasa panas, dan membuat keringatan. Lalu tanpa sadar saya bolak balik hapus-buletin itu kertas. Ngebuletin yang udah bulet. Benar-benar tegang, hampir menggigil, sampe2 keringet di langan kena sedikit ke LJK dan hal itu bikin saya tambah tambah sangat sangat panik awi-awi (oke itu bahasa campur sari). Beruntung hal itu Cuma berlangsung selama setengah jam pertama karena saya bisa mengendalikan diri yang hampir lepas kendali. Rasanya pengen aja gitu lari keliling lapangan biar gak tegang, tapi malah cape. Dan selanjutnya tak ada keringetan dan gugup lagi. Alhamdulillah…

faktor lainnya karena kebetulan saya diberi anugrah adalah nama yang cukup panjang ayitu desi siti Aisyah Humaira, kita singkat humairanya jadi kebayang pas lagi degdegan gitu ngebuletin nama panjang kaya kereta. bikin gugup aja. apalagi pas nginget2 nama temen yang lain gak sepanjang yang ane punya... stres sendiri. ngedumel. mau gimana lagi, di ijazah yang disingkat cuma H doang jadi mau ga mau harus ngikut... nasib...

Okeh, perlu saya kemukakan alasan saya hampir lari keliling lapangan itu, yakni karena saya merasa asing. Iya itu sekolah dan kelas orang lain alias numpang, sehingga ada feel yang lain. keeung. Yang kedua saya teringat bahwa keberhasilan ujian selain ilmu, hati, teknis, ketelitian dan mental adalah faktor lain yang cukup “wah” yaitu faktor X. si “X” ini adalah faktor yang tak pernah diduga-duga adanya dan ada banyak sekali. Misal waktu ngebuletin lewat aja 0.01 mm dari garis bulet itu bisa jadi sang Scanner yang ada di perpustakan UPI bandung ngadat dan gak mau baca. Begitu dan lainnya.
Hari pertama adalah B Indonesia dengan nomor paket soal IPA 12. Sip. Lancar Alhamdulillah gapake kendala yang berarti kecuali ketegangan tadi yang ampir bikin lari keliling lapangan. Dan karena selanjutnya masih ada pelajaran Biologi, maka kami diberi waktu istirahat 1 jam pada jam 10-11. Dan ada dua kata yang sama dihati kami, para siswa peserta ujian yaitu “PENGEN PIPIS DAN LAPAR!!” sehingga wc dan kantin menjadi destinasi semua siswa yang berasal dari 5 sekolah termasuk sekolah saya. Dan bisa diperkirakan apa yang terjadi: WC ngantri (jangan tanya keadaan WC itu kaya gimana. Karna saya gak mau cerita dan tak tega nyeritanya) dan Kantin penuh sampai-sampai ada yang kehabisan makanan. Nasib. Setelah itu bel berbunyi tanda masuk. Dan seperti biasa, tak ada yang aneh lagi.

oya ada yang unik ujian kali ini, sang pengawas ujian biologi lupa mensilent hapenya sehingga, pas lagi degdegan ngebuletin nama ku yang panjang jadi berasa lagi ada aril "engkau bukanlah segalaku,... biar hujan menghapus jejakmu.." tapi cuma awalan aja sih, bodor ah seuri aku :D.

Pulangnya karena Alhamdulillah dapat tumpangan dari Ami yang bawa mobil, akhirnya saya menyarankan untuk berhenti didepan kampus UIN SGD untuk jajan pisang caramel dan cireng. Saya sarankan yang tinggal di Cibiru dan sekitarnya kalo mau jajan enak dan murah cukup datang ke kampus UIN SGD. Bagi yang tinggal di cibereum, saya tidak menyarankan karena kejauhan. Hari pertama yang melelahkan sukses!