Ahlan

Jumat, 23 April 2010

Jungkir Baliknya Dunia Sisy Desi :D

Jungkir Balik Dunia Desi

Menjadi seorang remaja dalam pertumbuhannya baik secara fisik atau psikis merupakan sebuah fase yang tidak bisa dilepaskan dari fase kehidupan manusia yang utuh pada umumnya. Kebayang aja kalo misalkan dari fase anak-anak (sekitar 0-12 tahun) langsung masuk ke fase dewasa tanpa melalui fase remaja, mau jadi apa mereka??!! Tidak merasakan sekelumit masalah khas remaja yang labil dan polemik kehidupan dari mulai merasa punya tanggung jawab sendiri (berfikir mandiri), geng gong, sahabatan, suka ke seseorang, egois.ME (eMbung Eleh), berwirausaha (jualan alat tulis atau snack2 di kelas), dihukum guru, bandel berjama’ah, berantem, dll (sesuai kebutuhan dan orang seperti apa kamu).

Alhamdulillahnya semua orang bisa dipastikan merasakan fase remaja yang sekarang masih saya geluti, buktinya adalah para orang tua yang memberikan pernyataan pada anaknya ketika mereka merasa bingung dengan keadaannya dan setelah menjawab kebingungannya biasanya diakhiri sengan kata “mamah juga da gak langsung tua atuh!” atau “da bapa oge ngora hela”. Meski mungkin kalo aku di sebut remaja juga udah gak lucu, disebut dewasa masih belum baleg (legegnya selangit kalo dibilang dewasa :P). kita sebut saja sebagai masa muda. hehehe… nah karena saya merasa mumpung masih muda belia jelita ceria (tapi gak pake ‘ria’ faqot) saya ingin memanfaatkan masa ini sebagai masa produktif karya yang memang sudah seharusnya kami anak muda untuk berkarya. Minimal mah inovasi maksimal kreatif. Maka kita jadikan Bandung sebagai Creative City! (Promo visit Bandung; everlasting beauty).

Kelabilan masa muda adalah hal yang seringkali merepotkan kami para anak muda, sekaligus menjadi hal yang menyenangkan bagi yang lainnya (seneng liat oang dengan ekspresi bingung , lieur, dan riweuh hehehe). Ya, sulit menentukan pilihan dan jika pun sudah memilih adaaaa aja keraguannya. Luar biasa. Dan hal ini masih sering membingungkan saya pribadi. Dari mulai pake baju apa kalo mau pergi, mau jajan apa (sering banget ampe kadang si penjualnya nunggu lama n kesel :P) hingga pilihan-pilihan yang menentukan masa depan seperti pilihan sekolah dsb. Dan kali ini saya alami saat ini adalah yang pernah terjadi sekirar 6 dan 3 tahun yang lalu: BINGUNG PILIH SEKOLAH. Heu….

Que sera sera, wherever will be will be. The future’s not ours to see, Que sera sera….

Hasil keputusan kali ini beda dengan ketika ane ambil keputusan di dua masa sebelumnya. Karena keputusan yang diambil saat ini adalah yang juga menentukan masa depan. Mau jadi apa? karena hidup mesti punya cita-cita dan tujuan, sehingga kita perlu membuat skema rencana hidup. Gak perlu sampe di tulis di karton kaya mas Fachri AAC punya atau mba Aisha AAC yang nulis di agenda. Cukup dengan memikirkannya matang2 dan menyusunnya di dalam otak, tapi kalo mau di tulis juga laa ba’sa.

karena apa yang kita cita-citakan waktu di bangku sekolah dasar tidak selalunya bisa diwujudkan, karena cita-citanya hanya terpaut oleh dokter, guru, arsitek, polisi, dsb yang notabene hanya mereka ketahui fungsi umumnya saja. dan biasanya setelah menginjak bangku smp barulah mereka sadar akan cita-cita yang sebenarnya mereka inginkan, lebih spesifik. Cita-cita jadi super man, bat man, dan super hero lainnya itu terlalu muluk-muluk untuk diwujudkan. bukannya saya meremeh temeh kan cita-cita menjadi super hero adek2, tapi kakak Cuma ingin menyadarkan kakak-kakak dengan analogi itu. That’s a good, berarti kamu punya rasa kemanusiaan yang tinggi. Tapi yang pasti adalah kita harus bisa menjadi pahlawan, minimal untuk diri sendiri dan keluarga. maksimalnya untuk negara, dunia, dan manusia seluruhnya. Feel’s like saving the world..

Pilihan yang sedang dialami kali ini adalah pilihan untuk masa depan. UNIVERSITAS. Oh rasanya baru kemaren aja gitu aku duduk di bangku smp dan pengen masuk pendidikan bahasa jepang UPI. Ya meskipun jurusan yang kita ambil tidak bisa memastikan profesi di masa depan. Setidaknya itu menjadi pegangan kita ketika akan menginjakkan kaki di dunia masyarakat yang nyatanya lebih kejam daripada ibu tiri. Heheh… ya, pada kenyataanya banyak yang kuliah di jurusan yang ia idamkan tapi akhirnya bekerja di bidang yang sangat bertolak belakang dengan jurusan yang ia jugjug, yang ia idamkan. Tapi tak sedikit juga orang yang kuliah yang berakhir dengan profesi yang sama ia geluti di bangku kuliah. Karena kita tak pernah tahu apa yang ada di depan sana. Just like the song, “the future’s not ours to see” but we can make our future!

Karena kita tdak perlu mengejar nanti kita jadi apa, karena biasanya ‘jadi apa’ kita nanti yang sebenarnya akan mengikuti perjalanan hidup kita, karena kehidupan kita yang sebenarnya adalah hasil pilihan yang kita ambil. Memang tidak salah jika kita merencanakan sejak dini skema kehidupan di masa mendatang, justu itu baik. Tapi perlu disadari, bahwa apa yang direncanakan kadang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, maka selalu lah buat planning cadangan lainnya. Sehingga kita tidak perlu memaksa diri untuk mengikuti rencana kita, karena rencana Allah lah yang pasti kebenarannya dan pasti akan terjadi. Dan jika kita ingin selalu mendapat yang terbaik, berarti kita harus mampu mengusahakannya dengan baik. Baik baik baik.

sebelum kita menginjakkan kaki dalam hal tersebut , Jangan sampai kita dipusingkan dengan hal yang belum pasti, mengkhawatirkan hal yang akan kita hadapi nantinya. Kalau pikiran kita terus memikirkan masalah, yang ada bukannya sukses tapi malah menjerumuskan ke dalam jurang kekalahan alias kumeok memeh dipacok yang artinya menyerah sebelum bertanding. Berfikir sulit hanya akan mematikan asa, berfikir positif lah, maka kamu akan bersemangat menjalani dan menghadapinya. Karena masalah selalu ada disetiap kehidupan sehingga tak perlu kita takut pada si Masalah ini. Oke oke oke!

Tetap semangat wahai kawan, jadilah dirimu sendiri dengan apa yang kau miliki. Ketidak berhasilan seseorang dalam suatu hal bukanlah kiamat di hidup. Tapi justru kegagalannya itu adalah sebuah petunjuk untuk keberhasialnnya yang lain. yang terbaik bagi kita. Apa yang kita sukai belum tentu baik bagi kita, percaya pada Allah karena dia yang Maha mengatur segala sesuatunya…..
Einstein say: dalam kesuksesan 99% is trial n error, 1% genius

Allahu ya’khudzu biaidinaa illa ma fiihi khairun lil islami wal muslimin

1 komentar: