Hari kedua
Kembali, paginya saya ke rumah Ami pagi-pagi untuk ikut menumpang duduk manis di mobilnya dalam perjalanan menuju sekolah itu (Ami makasih!). dan sesampainya disana saya nganggur sendiri karena anak IPA sari kelas saya belum ada yang datang. Sempurna. Hari kedua adalah English part. Dari rumah saya sudah melirik buku kumpulan soal UN berbahasa inggris, tapi karena sudah cukup PD (luar biasa… jangan ditiru wahai peserta ujian, kalian emang musti pede tapi janagn lupa tetap belajar meski sedikit :P) sehingga saya lebih memilih melihat pelajaran yang lainnya. Seperti biasa diawali dengan berdo’a dan karena ada kekurangan LJK sehingga saya dan 5 orang lainnya harus nunggu 5 menit untuk mendapatkannya.
Ujian kali ini diawali dengan listening, dengan speaker satu buah (padahal dikelas lain ada 2 buah!) dgn kualitas yang biasa2 tapi Alhamdulillah bisa dimengerti. Jujur dibandingkan latihan listening yang pernah kami lakukan dengan soal tahun tahun lalu disekolah, suara listening kali ini terdengar sangaaaat bagus (baca: kacau)dan pada beberapa soal ada yang hampir gak keharti sama sekali (ya ampun ngomong apaa sih!!) yang terdengar hanyalah “Laptop” beruntung saya sudah punya taktik dalam listening sehingga COCOK COCOKIN AJA SOAL SAMA LISTENING!! Dan itu terbukti keabsahannya, karena Alhamdulillah saya cukup baik dalam bahasa inggris, jadi meski di cocok-cocokin saya tetap memperhitungkan kebenarannya. Karena masa aja orang nyerita ilang laptop jawabannya “Oh Im happy with You!” gila kan? Dan ada beberapa kalimat yang terdengar dengan intonasi sangat lebay (bukannya serius jadi cengengesan!!).
Ada juga nih masih di listening, waktu itu semua menyimak dengan serius sambil agak mengerutkan alis karena suaranya lebay gajelas, dan tiba2 ada guru piket yang minta tandatangan sama pengawas kami. Garis bawahi: suaranya ngebuka pintu, langkah kakinya menuju meja pengawas, dan obrolannya dengan pengawas adalah hal yang sangat mengganggu. Lihat aja wajah kami pas mendengar kebisingan itu: MANYUN. ‘3’
Sesi listening berakhir dan dilanjutkan dengan sesi isi jawaban kamu dari soal tulisan. karena sudah mulai terbiasa, jari kami sudah mahir membulatkan yang bulat itu. Lincah dan manis. Aih aih apaan tuh lincah dan manis kaya marmot :P. pokoknya hari itu berjalan dengan rapih dan semestinya sesuai dengan takdir yang telah Allah tuliskan dengan 2 pilihan baik atau buruk. Oya ada pelajaran yang mesti kita ambil dari pengawas kali ini. Sang pengawas ber ringtone Ariel peterpan “menghapus jejakmu” kembali mengulangi kesalahannya: LUPA NGE SILENT MODE HAPENYA. Alhasil ya diawal hari kami mendengar lagi ringtone itu.
Tapi meski ia lalai, kami akui ia adalah pengawas yang telaten dan teliti. Terbukti dengan suka rela ia memeriksa LJK kami yang berjumlah sekita 21 orang, diperiksanya satu persatu dengan teliti, dari mulai bulatan di tiap baris dan kolom hingga ampas sisa penghapus. Waktu beliau memeriksa LJK saya, tiba-tiba ia mengerutkan dahi dan mendekatkan kertasnya ke wajah. Kirain ada apa, ternyata dia menelisik sebuah ampas penghapus yang nempel di kertas, subhanallah, teliti sekali!! Pokonya saya acung jempul untuk beliau karena teliti luar biasa. Kalo ada vote pengawas terbaik saya bakal milih beliau. Thanks sir!
Pulangnya, sudah menjadi kesepakatan bersama karena kami satu hati satu rasa (iya gitu). Yang pasti satu hal yang sama adalah LAPAR. Dan hari itupun kami lewati dengan jajan cireng dan pisang caramel dengan tambahan cilok yang ternyata enak banget!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar