Ahlan

Rabu, 30 Desember 2009

surat cinta buat para akhwat

filw yang tersinmpan....

Ukhti, ana mau bercerita tentang apa yang baru ana dapatkan dari ‘guru’ ana yang sering menyadarkan ana tentang banyak hal. Sedikit berbagi, mudah-mudahan bermanfaat dan bisa disampaikan pada yang lainnya. Oiya, ini ada sedikit improve dari ana biar rame gitu!

Cerita berawal dari seorang murid akhwat beliau yang curhat tentang rasa cintanya pada seorang ikhwan. Ia bercerita tentang bagaimana ia ‘Cinta’ kepada si ikhwan. Lalu guru ana pun berkata:

“apa yang membuat anti merasakan ‘cinta’ pada si ikhwan”]
“Dia suka Ngebangunin ana untuk Tahajud”
“Apa hanya dengan hal itu anti bisa ‘Cinta’ pada ikhwan itu? Tepuk tangan teman-teman! Plok-plok-plok” Guru ana berkata seperti itu padahal disana tidak ada siapapun, hanya 3 orang sobatnya yang ikut mendengarkan dan ikut bengong melihat gurunya seperti itu.
“Bapak kenapa? Tiba-tiba keprok?” si akhwat kelieuran
“Anti bisa jatuh cinta dengan di Sms untuk tahajud? Selain itu apa lagi? Memangnya anti tahajjud?”
“Ya setelah ana diSms ana bangun, tapi 15 menit kemudian tidur lagi” Polos sekali saudara!
Sang Guru menahan tawanya mendengar hal itu, lalu ia melanjutkan “Apa yang membuat anti ‘cinta’ pada ikhwan itu?
“Dia suka nelepon Ana”
“Sudah berapa lama?”
“Seminggu”
“Dalam seminggu anti bisa jatuh cinta karena ditelepon?? Tepuk tangan saudara2!! Prok-prok-prok” sang guru mengulang sikap yang sama, yang di singgung manyun
“Lalu apa lagi?”
“Dia ngasih tau ana kalo tahiyat itu jarinya keatas kebawah, katanya sunnah Rasull lebih baik”
“anti bisa jatuh cinta karena di’Benarkan’ cara tahiyatnya?? Keprok barudak!!! Plok-plok-plok”
“Ahhh Bapak kenapa?? Kayak orang gila” bagus tu bahasa
“Anti yang gila! Kenapa kamu bisa jatuh cinta karena hal seperti itu? Sekarang, apa kamu mencintai masjid yang selalu mengingatkan anti sehari 5 kali??”
“Enggak”
“ Apa anti tidak cinta pada suara adzan?? Kenapa anti tidak cinta pada mu’adzin itu padahal ia sering mengingatkan anti?! Kenapa?”
“Enggak, gatau”
. “kenapa anti tidak mencintai bapak yang selalu perhatian pada antum semua. Bertanya keadaan kalian jika kalian tidak ada?”
“Enggak, kenapa gitu”
“Apa kamu benci pada si Akhwat1” (kasih nama itu biar gampang key!!)
“Nggak”
“Cinta sama dia”
“Nggak” Sang guru pun terus melanjutkan pertanyaan yang sama pada ke2 orang lainnya. Si Akhwat2 dan Akhwat3.
“Kenapa anti bisa cinta seperti itu pada ikhwan itu dan tidak pada yang lain??”
“Ngak tau”
“Sekarang kamu maunya gimana dengan si ikhwan itu?”
“Mau dido’akan supaya Berjodoh, pinginnya”
“Baik, kalo begitu Bapak akan do’akan agar berjodoh! Kalo gitu sekarang kita telepon dan tanyakan apa dia mau nikah sama anti”
“Jangan, jangan gila dong” yuu….
“Kenapa tidak”
“Bisi gak diterima,malu nanti”
“Anti, kalo memang benar-benar cinta, Kenapa anti ragu akan ditolak?? Bukannya anti PEDE mau berjodoh”
“Tapi kan”
“Anti pernah bilang kalo anti benci pada seorang akhwat karena ia Sms an dengan ikhwan itu, lalu karena ia menerima Sms itu juga telepon. So what? Sekarang apa anti pernah menangis karena ikhwan itu atau apa?
“iya pernah nangis dan sakit hati kalo liat sama yang lain”
“ Kalo begitu anti BERHAK untuk mendapatkan ikhwan itu karena anti telah merasakan sakit dan air mata karena ikhwan itu”
“Tapi kalo to the point sekarang..”
“Kenapa tiba-tiba gak PEDE??”
………………………..

Yup sekilas cuplikan cerita yang cikup panjang yak! (palagi klo dilanjut,,, beu bisa2 ana begadang ngetiknya!) n sebenarnya ana kurang tau rinci endingnya. Kurang lebih sama seperti yang akan dibahas. lalu pesan sang guru terhadap Kami (muridnya) adalah….

“Cinta yang sebenarnya adalah cinta yang tak memaksa! Diibaratkan kalian adalah sebuah mawar yang indah. Ketika ada seseorang yang menyukai anda, ada 3 kemungkinan yaitu:
1. Orang itu tanpa ba-bi-bu sekonyong-konyongnya orang monyong (eh,,) dia tanpa pamit pada pemilik bunga atau pada bunga itu sendiri, ia akan memetiknya dan bunag itu hanya dicium harumnya dan di selipkan di telinga?!! Dan setelah layu, ia akan “membuangnya”. At least, that just like TRASH!! ,, (maaf klo kejam)
2. Orang itu akan mengambilnya dengan ijin pemilik dan bunganya, lalu ia memetiknya dengan hati hati. And pada akhirnya layu dan DIBUANG LAGI lah!!!! Masa mau dikeringin (kecuali kalo dia tukang ngeringin bunga atw bikin sirop mawar ato mungkin tukang Rosella?? Heheh kidding)
3. Orang itu sangat suka pada mawar tersebut, namun ia tidak akan mematahkan batangnya bahkan mencabut dengan akar-akarnya! Sebaliknya, ia akan melindungi bunga itu dari hama dengan sedikit pestisida alami, memupukinya dengan teratur, dan menyiraminya dengan air yang sejuk, dan tentunya memberikan kebebasan untuk menikmati sinar matahari. Brrr… so sweet banget yak!! Mau dong…

Nah, setelah melihat tiga tipe tadi, manakah yang top of the best, jayyid jiddan, very good, syukron afwan (ehh yang terakhir di koreksi). Yak! Pinter kamu,, hah?, no1?? Bukaaannnn!! Gimana sih! Yang bener tu no 3!! Nomor TIGA!!

Nah cinta, Cinta yang sebenarnya itu ibarat no 3. ia tidak egois, tidak mengambilnya tapi melindunginya! Itulah yang patut kita dapatkan sebagai seorang muslimah. Kenapa? Kawan, islam itu Fitrah u know? Kita adalah orang yang beruntung, dan karena fitrah itulah kita berhak mendapatkan yang terbaik! (tentunya diimbangi dengan bagaimana kita: keadaan, keimanan, n ke istiqamah-an). Right? Intinya sih kalo mau dapet yang soleh, kita harus Persholeh diri bareng-bareng! Iya ya cinta??



Ya, itu hanya sebagian dari ilmu saya yang bisa dibagi. Masih banyak lagi yang lainnya tapi udah malem nih besok skul kan?? Heheh, maaaf jika kalian merasa digurui, ana gada maksud untuk itu sama sekali. Karena pastinya kalian lebih tau banyak. Hanya ingin berbagi kisah yang ana dapat dan menurut ana sangat diperlukan untuk kita semua. Maaf jika ada kata yang kurang tepat, karena apalah artinya ilmuku dibandingkan dengan Allah yang maha PERFECT!.... key kawan semoga bisa mencerahkan hati dan pandangan.

Ingatlah! Komitmen pada diri sendiri, Istiqamah pada tujuan, jika kita terus berusaha perbaiki diri, insyaAllah, Allah akan menyiapkan kita pendamping yang sejati yang lurus hatinya, indah Ahlaknya. Semoga bermanfaat khususnya untuk ana (pengingat diri) n umumnya untuk kalian kawan! ^-^

Bagi yang belom pernah dapet surat cinta, mumpung saya baik (???) ana ngasih ini nih biar ga sedih! Heheh ana juga belom kale..! kidding

ohh mari kita perbaiki diri

Cerpen1: Ibu, Jangan Datang!

oh ya ini cerpen yang ikutan pas lomba cerpen se bandung, dan karena batasannya 7 halaman jadi cuma sedikit dan belum di edit lagi... hheeee

***********************

Hari pembagian rapot adalah hari yang paling menegangkan, sekaligus yang paling di nanti oleh semua anak termasuk aku. Entah kenapa rasanya hal itu selalu membuat aku tak bisa tidur tenang karena membayangkan hasil rapot kali ini. Biasanya prediksiku mengenai hal ini tidak pernah salah yaitu, peringkat 1 di kelas. Pasti.

Setiap waktu pembagian rapot, semua anak pasti ingin didampingi oleh orang tua mereka, sedangkan sebagian kecil lainnya didampingi oleh wali masing-masing. Jika semua anak ingin didampingi oleh orang tua nya, maka tidak dengan ku. Justru sebaliknya aku tidak ingin didampingi oleh orang tua ku, khususnya Ibu ku.

Mungkin terdengar cukup kejam ketika aku mengatakan kalimat “jangan datang ke pembagian rapot” kepada kedua orang tua ku. Kalau bapak, beliau pasti sulit untuk datang karena pekerjaanya. Tapi untuk ibu, ibu pasti selalu bisa meluangkan waktunya untuk menghadiri acara sekolah anak-anaknya. Padahal mereka tidak akan malu jika mereka datang ke sekolah, karena aku bukan anak yang selalu berprestasi di bidang kenakalan dan bukan juga orang yang selalu dikenal karena nilai nya yang merah. Sebaliknya aku dikenal sebagai murid teladan yang sempat mendapat juara umum se kota Garut pada waktu kelas 3 Tsanawiyyah. Aku mengerti orang tua ku, terutama Ibu ku ingin mendengar ketika nama anaknya dipanggil sebagai murid yang mendapatkan peringkat yang baik dan ingin mendengarkan ucapan-ucapan selamat dari para guru dan orang-orang yang duduk di sekitarnya yang mengetahui bahwa aku adalah anak Ibu.

Namun sekali lagi, ada satu hal yang menjadi alasanku untuk tidak mengajak Ibu menghadiri pembagian rapot ku. Dan entah mengapa hal ini terulang lagi ketika aku mengambil buku rapot ku dengan Ibuku. Aku juga tak mengerti mengapa bisa terjadi. Apakah kutukan? Bukan! Mempercayai itu sama saja seperti musyrik. Lalu kata apa yang tepat untuk mengungkapkannya? Yang jelas itu adalah Takdir. Yaitu setiap aku mengambil rapot ku dengan Ibu, maka saat itu aku bukanlah pemegang peringkat pertama. Pastinya turun satu poin, tak kurang tak lebih.
Tepatnya pada saat aku kelas 2 Tsanawiyyah semester 2, saat itu aku meminta Ibu ku untuk menemaniku mengambil rapot ku. Aku berani mengajak ibu karena aku yakin aku akan mendapatkan peringkat pertama lagi. Karena selama pengambilan raport pada 5 semester yang lalu aku selalu mendapatkan peringkat pertama. Karena dalam otakku aku tidak ingin mengecewakan Ibuku yang selama ini selalu menyemangatiku lebih dari siapapun.

Tapi rasa percaya diriku luntur seketika ketika aku mendengar peringkat pertama yang biasa ku pegang kini berpindah tangan pada sahabatku sendiri atau lebih tepatnya sepupu ku, yang selama ini selalu setia di posisi kedua. Posisi yang selama ini ia tempati dan sekarang menjadi posisiku mutlak. Biasanya yang terdengar adalah nama “Reni Hikmatunnisa” sekarang menjadi “Restu Munawwirullail”. Entah mengapa hal itu bisa terjadi, tapi pada semester berikutnya peringkatku kembali naik dan terus bertahan hingga selesai di bangku Tsanawiyyah, tapi itu pun Ibuku tidak mendampingiku ketika pengambilan rapot. Tapi hal itu terjadi tidak hanya satu kali saja! Pada kesempatan yang lain tepatnya kelas 1 semester 2 Mu’allimin, ketika aku kembali mengambil rapot ku dan kembali ditemani oleh Ibu, hal serupa terjadi lagi. Dan lagi-lagi yang bmerebut posisi tersebut adalah Restu, sepupu ku sendiri. Hal ini cukup mengejutkan karena kemarin aku mendapatkan peringkat ku seperi biasa. Tapi sekali lagi, hari itu yang tersenyum lebar bukanlah aku, tapi sepupu ku, sedangkan Ibu hanya bisa bersyukur atas apa yang didapat oleh ku yang sebenarnya cukup membuat Ibu sedikit kecewa. Walaupun Ibu berkata tidak apa-apa, tapi aku merasa sangat malu karena tidak bisa membanggakan Ibu semaksimal mungkin seperti biasanya.

Saat ini aku menduduki bangku kelas 3 Mu’allimin atau setara dengan kelas 3 SMA. Saat ini adalah saat yang paling menggemparkan semua anak, karena nilai minimum UN adalah 5. memang angka yang masih relatif aman dan dapat di jangkau, tapi bagi sebagian orang yang malas pasti sedang kelimpungan. Aku yang mentargetkan diri untuk mendapatkan nilai yang baik berusaha belajar lebih dari biasanya. Lalu aku pun paling bersemangat ketika guru membahas soal-soal prediksi ujian.
Lalu hari yang dinanti pun tiba, perasaan tegang sangat terasa ke sekujur tubuhku. Tapi, do’a ibu dan dukungan dari keluarga, teman-teman, dan guru cukup menguatkan ku untuk menghadapi hari-hari penuh pertaruhan itu. Ditengah perjalanan pulang bersama Restu, kami saling membicarakan tentang sebagian soal-soal yang baru saja di kerjakan tadi.
“Ren, kali ini siapa ya yang bakalan jadi si ‘jawara’? anti atau ana ya?”
“Wah.. iya juga ya! Ana sampe gak mikirin itu saking pusing mikirin soal-soal tadi. Siapa ya? Pengennya sih ana! Heheheheh”
“Optimis nih? Gimana kalau ana aja deh! Biar ukti istirahat aja gak usah cape ngejar target! Hihihihih, bercanda deh! Tapi serius loh ana bisa ngerebut posisi nya dari anti!”
“Wah,, bahaya nih… Oke deh kita bersaing aja! Siapa yang menang dia yang hebat! Setuju?”
“Setuju!”

Setelah hari itu, aku semakin terpancing untuk memenangkan nilai terbaik itu. Hingga akhirnya tiba hari ‘Haflah’ atau dikenal sebagai Pensi. Acara ini diadakan 2 hari sebelum pembagian rapot sebagai ajang pelepas penat dan ketegangan para siswa. Lalu dalam sesi tabligh akbar yang diisi oleh Ust. Aam Amiruddin, Beliau memberikan materi yang cukup menyinggungku. Beliau membahas tentang ‘membanggakan orang tua’. Kata-katanya seolah menegurku, menegur kelakuanku yang selama ini selalu melarang agar ibu tidak datang ke acara pembagian rapot.
“Orang tua kita terutama Ibu, adalah orang yang paling berjasa bagi kita. Karena hingga saat ini kita masih bisa berada disini dengan pakaian yang kita kenakan, itu semua dari orang tua kita. Kondisi tubuh kita pun menjadi sehat berkat beliau. Bahkan setiap sel-sel di tubuh kita itu bisa berkembang semua berkat orang tua kita. Jadi sebagai balasannya untuk mereka adalah kita menjadi orang yang terbaik yang dapat melakukan hal yang baik, yang berusaha sebaik mungkin. Sebagai pembuktian bahwa kerja keras orang tua kita tidaklah sia-sia. Berikanlah hal yang terbaik dan tidak mesti dengan uang! Karena uang bukanlah sumber kebahagiaan. Yang paling berharga bagi mereka dalam usia kalian adalah PRESTASI. Orang tua akan bangga bila melihat anaknya dapat mencapai sebuah prestasi yang walaupun menurut kalian itu bukan apa-apa, tapi menurut mereka itu adalah hal yang membanggakan”.
Mendengar hal itu aku jadi mendapatkan sedikit keberanian untuk mengajak ibu untuk mendampingiku mengambil rapot ku, karena aku sangat yakin aku akan mendapatkan peringkat teratas!

Esoknya, saat aku akan pergi ke sekolah entah kenapa muncul lagi perasaan aneh itu lagi. Aku tidak ingin ibu ku mengantarku ke sekolah. Ibu sudah berulang kali membujukku agar Ibu bisa ikut dengan ku ke sekolah, namun aku pun menolaknya dengan perkataan “Ibu jangan datang! Hasilnya pasti baik kok” berulang kali hingga akhirnya untuk meyakinkan Ibu aku meminta bibi atau lebih tepatnya Ibunya Restu yang menggantikan Ibu. Ibu pun setuju walau berat hati karena tahu ini adalah hari yang sangat bersejarah bagiku. Tapi dibalik kata yang aku ucap tadi, sebenarnya aku melarang ibu karena aku takut peringkatku turun lagi seperti waku itu lagi dan membuat ibu sedih.

Sesampainya di sana aku langsung meleburkan diri dengan teman-temanku yang sedang merasakan dag-dig-dug luar biasa. Lalu ketika waktu pengumuman, semuanya terlihat tegang. Tanpa di sadari aku pun mulai menggumam menyebutkan nama ku sendiri. “Reni Hikmatunnisa, Reni Hikmatunnisa”….. Lalu terdengar suara Ust. Farid yang mengumumkan peringkat santri.
“Syukur Alhamdulillah, pemegang peringkat pertama kali ini juga, menjadi pemegang peringkat ke 3 juara umum se-Garut! Subhanallah luar biasa”. Kalimat tadi di sambut oleh gemuruh tepuk tangan para orang tua dan murid yang merasa bangga terhadap siapapun yang mendapat peringkat tersebut.
“Pemegang peringkat ini adalah ukhti Reni Hikmatunnisa! Mari kita persilahkan saudari kita ini menuju panggung untuk menerima penghargaan!”.
Mendadak sekeliling ku riuh oleh gemuruh tepuk tangan, aku benar-benar tak menyangka bisa mendapatkan posisi ini. Teman-temanku mendorong ku untuk maju ke panggung untuk menerima penghargaan dari sekolah. Kaki ku melangkah dengan cepat menuju panggung, tapi aku merasa ada yang kosong, yaitu tidak ada orang tua yang mendampingi. Sedih memang, tanpa terasa air mataku bercucuran ketika menerima penghargaan. Bukan karena senang, tapi karena sedih Ibu tidak ada di sini. Seandainya tadi aku mengajak ibu menghadiri acara ini, pasti beliau bangga anaknya bisa seperti ini. Ketika ditanya yang mana Orang tua nya, aku hanya bisa menjawab “di rumah”. Semua orang terllihat heran karena sedikit kemungkinan untuk orang tua yang mempunyai anak yang pintar, maka kubilang mereka sedang sibuk. Semua orang tampak mema’lumi tapi sebenarnya aku sangat menyesalkan hal ini, sangat. Sehingga hari itu yang memberikan beberapa kata di panggung bukanlah orang tuaku, tapi wali kelas ku sendiri.

Setibanya di rumah, aku menceritakan semua kejadiannya. Ibu menangis karena menyesal telah melewatkan waktu yang sangat bersejarah bagiku. Ini memang salahku, dan aku sangat menyesal akan hal ini. Rupanya perbuatanku itu jauh lebih membuat ibu sedih daripada peringkat ku turun, walau sebenarnya bagi Ibu tidak masalah jika peringkat ku turun. Jika bisa mengulang waktu, aku akan mengulangnya dan mengajak ibu bahkan semua anggota keluargaku untuk menghadiri acara itu. Ibu, maaf aku telah mengatakan hal yang seharusnya tidak ku katakana sebagai balas budi ku kepada mu. Mungkin memang keterlaluan tapi maafkan aku..

Sekarang, di sudut kamar apato ku, hanya bisa mengingat kesalahan ku yang lalu. Tapi berkat mu juga aku bisa menginjakkan kaki di negri sakura ini. Di tengah musim semi ini, aku berjanji tak akan melupakan keluargaku, orang tuaku, terutama ‘Ibu’ yang telah mengorbankan separuh hidupnya untuk anak-anaknya. Aku akan berusaha di sini dan aku bertekad akan membawa orang tuaku hadir di acara wisuda S2 ku di sini, walau itu berarti aku harus kerja part-time lebih banyak. Love you mom!

**************

Ukhti: Saudari ku
Ana: Saya
Haflah: Acara Pensi yang biasanya diadakan setelah ujian

Tips dan khasiat umum madu (from Blog BRC Bandung)

Tips dan khasiat umum madu:
• Gunakan sendok plastik untuk menghindari korosif (rusaknya partikel aktif dalam madu) sehingga kurang berkhasiat
• Madu asli tidak akan dikerubuni semut kecuali semut hitam
• Madu yang berkualitas baik, kadar airnya kurang dari 20 %
• Madu yang berasal dari bunga tanaman kurma, tin dan zaitun memiliki kualitas yang lebih baik dibanding pohon-pohon lainnya
• Madu bereaksi secara sempurna dalam tubuh kl. 8 jam setelah dikonsumsi
• Untuk mendapatkan energi langsung, masukan tiga tetes madu lalu aduk 50 kali kearah kiri seperti tawaf (ke kanan akan mengurai partikel aktifnya) juga berfungsi sebagai pengganti infus bagi seseorang yang tidak masuk makanan dan minuman juga untuk menghindari dehidrasi (kekurangan air)
• Untuk mengatasi demam panas, masukan air terlebih dahulu kedalam gelas kemudian madu lalu aduk, madu bersifat mendinginkan.


• Untuk mengatasi demam dingin, masukan madu terlebih dahulu kemuadian air, madu bersifat panas.
• Madu sangat baik bagi penderita diare (HR. Bukhari)
• Aisyah ra. : Betapa Rasulullah suka makan madu ! dalam kesempatan lain, Aisyah ra.berkata Nabi saw. Betul-betul suka makan manisan dan madu (HR. Bukhari)
• Madu sangat baik bagi bayi untuk mempercepat pertumbuhan juga bagi orang lanjut usia.
• Bila dikonsumsi setiap hari mampu menjaga penuaan (tua sebelum waktunya), madu sebagai obat awet muda.
• Madu dicampur dengan air panas untuk mengatasi keracunan makanan.
• Minuman sekaligus makanan yang tidak ada sedikitpun mengandung bakteri.
• Madu berfungsi untuk melembutkan rambut
• Jika dipakai berkumur melindungi kesehatan gusi menguatkan serta memutihkan gigi”
• Menjilat madu ketika perut kosong bisa menyembuhkan selera makan yang rusak serta menyingkirkan toksin (racun) dalam liver, ginjal dan kantong kemih. (Thib al Nabawi, Al Suyuthi)
• Madu sangat baik untuk menyembuhkan luka gores atau luka bakar (akibat minyak panas / knalpot.
• Mengkonsumsi madu sebelum makan baik bagi pencernaan terutama penderita penyakit Maag.
• Madu aman bagi penderita Diabetes Melitus / Gula Darah / Kencing Manis.

Serven Suzuki : Pidato yang membungkam dunia

saya dapet artikel ini dari salah satu note teman face book saya, smoga bermanfaat :)


Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki, seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ).
ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak" lain mengenai masalah lingkungan. Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka.
Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.

Inilah Isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)

Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi.

Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja. Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang. Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar. Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar. Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara. Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya. Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang? Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita. Anda tidak tahu bagaimana cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya. Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah. Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak
tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi, dan anda semua adalah anak dari seseorang. Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut. Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama. Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan. Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi. Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi. Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: "Aku berharap aku kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang " .

Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah? Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India. Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini. Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, " Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya." Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, "Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu". Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

***********
Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu. Dan setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya: "Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan isinya disekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun, yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato. Sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh asisten saya kemarin. Saya ? tidak kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun "
???? ??? ??? ??? ??? ???
??? ??? ??


mari lakukan sesuatu utk membuat kehidupan di dunia ini lebih sustainable, sekecil apa pun, dr mulai lingkungan sendiri,dan mulai saat ini juga...
kekayaan alam ini bukan hanya merupakan warisan dr nenek moyang kita, tp jg titipan utk anak cucu kita...
trimakasih udh nyimak note yg lmyn pnjg ini.
SALAM PEMBEBASAN!!!