Ahlan

Sabtu, 09 April 2011

Nini anteh: legend of tailor moon

The story of Nini Anteh/Hikayat Emak Anteh

Nini anteh: legend of tailor moon

suatu hari di kelas 6 pada masa SD ku. Cita menawarkan sebuah sulap 'unik' yang menurutnya 'wah banget'.

"hei aku bisa sulap!" seketika kami yang duduk disekitarnya memperhatikan.

"liat nih" katanya sambil menarik ujung gorden kelas yang biru lusuh, entah kapan terakhir dicuci. "aku bisa ngejait gorden yg ku lubangin" sambil mempraktekkan dengan seenaknya membolongi gorden dengan pulpen hingga meghasilkan lubang yang seukuran dengan mata pulpen. kami yang masih imut masih belum ngarti apa maksud ni anak satu.

tak lama kemudian, ia mempraktekkan sulap yang entah dari mana dia dapet. yang pasti dari anak bebedahan gedebage :p.

"ma anteh, ma anteh pang ngaputkeun ieu 2x" sambil komat kamit gitu sambil mengusap2 bagian yang berlubang dengan tekun. rasanya waktu itu sih aku maunya bilang "plis deh gajebo ah!" :p

sejurus kemudian dia memperlihatkan kain tersebut "liat nih!" ow ow.. apa coba? si lubang tadi kembali tertutup lagi!! Amazing lah cu. Kami sedikitnya terkagum kagum sambil bergiliran memperhatikan bekas lubang tadi. benang2nya rapih tersusun dan ada sedikit tinta pulpen disana. Ohohooh sulapnya menghipnotis kami untuk belajar hal 'unik' itu. dan setelah bisa, rasanya rasa so' iye kami yang sd klas 6 yang 'ngajago' pengen mempraktekkannya ke teman2 terutama adik kelas yang kami anggap gak boleh belagu harus nurut :p (anak jaman sd kelas 6 yang belagu).

okelah cerita ke'luguan' SD cukup sampai disitu. malu kalo dilanjutin :p weks.

kembali ke topik. sebenarnya siapa sih ma anteh? (cara baca 'e' nya kata bilang kata teh atau enak). dimana dia berada dan kenapa dia bisa dijadikan sebagai wasilah untuk menjahit kembali lubang di kain? (yang tampak sangat absurd).

sedikit tentang ma anteh. alkisah beliau adalah kisah dalam dongeng masyarakat sunda. ma anteh adalah seorang nini atau nenek tua yang tinggal di bulang dengan misi menyebarkan kitab suci dari barat. Eeh salah2! Hheu…

ya memang bener kalo ma anteh dikisahkan tinggal di bulan dengan pekerjaan memintal benang sambil mengasuh kucing2 disana. diceritakan juga bahwa rupa ma anteh adalah nenek tua yang wajahnya keriput (aslinya) tapi kalo dari kejauhan tampak seperti nenek2 berwajah cantik! believe it or not bahkan katanya juga sang bulan itu adalah ma anteh yang berkeriput dan agak bopeng tp dari kejauhan keliatan cantik (cantik ukuran nenek2 :D).

diduga hal ini merupakan analogi dari rupa bulan yang sesungguhnya. yang dari bumi tampak cantik dan indah sebagai penghias malam temaram tapi ketika didekati (katanya) oleh mang ‘Neil Amstrong’ dan sodara astronout lainnya, bahwa ternyata dataran bulan itu tidak rata, berlubang sana sini persis seperti jalanan di bandung kalau lagi musim hujan (jalanan rusak dan bolong, bagusnya cma pas musim kemarau yang kebul. itu jga krna dah d benerin

Kalau kita perhatikan, sebenarnya suku Sunda itu termasuk tribe yang cerdas. Hal ini tampak kisah Nini Anteh ini, mereka setidaknya dengan imajinasi, kreatifitas dan jiwa seni yang luar biasa di jaman yang jadul bisa membuat filosofi dari sebuah bulan menjadi serangkai kisah mengenai Nini Anteh. Selain itu masih banyak hal yang membuatku kagum dengan budaya sunda ini. Istilah-istilahnya Penuh dengan balaghoh dan ceritanya pun kreatif, apalagi pupuh-pupuhannya.. ah gabisa disebut satu-satu deh… That’s why I love Sundanese Culture :D

copy right dshe_asuka_shin@yahoo.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar