Ahlan

Jumat, 07 Mei 2010

RENUNGAN TENTANG CINA DAN KITA

Oleh Isa Alamsyah
Ketika saya menghadiri pelatihan jurnalistik di kantor pusat TV NHK Jepang di Shibuya Tokyo, seorang pemberi materi mengungkap data CIA tentang Cina. Dari data tersebut terungkap analisa bagaimana dalam beberapa tahun ke depan Cina akan menjadi raksasa terkuat di dunia. Jika tidak ada perubahan mendasar, diperkirakan pada tahun 2040-an Cina akan mengalahkan Amerika Serikat baik secara ekonomi maupun pengaruhnya. Pada tahun 2060-an Cina akan mengalahkan Jepang secara ekonomi, teknologi, maupun kualitas barang. Bahkan mungkin bisa lebih cepat lagi.

Ada sebuah buku berjudul "Life without Made in China" yang hasilnya menyimpulkan tidak mungkin saat ini hidup tanpa produk Cina.

Rekan saya, seorang wartawan Istana teringat ketika pemimpin Cina datang 15 tahun lalu ke Indonesia. Wartawan Cina datang dengan kaos oblong dan sandal sampai dilarang meliput masuk ke istana negara di Jakarta. Wartawan indonesia samapai meminjamkan sepatu klarena kasihan.
Tapi kini mereka datang lagi dengan jas, kamera bagus, dan tingkat kesejahteraan yang tinggi.

Lalu bagaimana dengan kita? Kapan kita bangkit?

Tulisan Edi Tempos yang dikirim ke komunitas bisa! cukup sebagai salah satu renungan kita.
Silahkan simak.

Dunia kini diserbu made in china, dari pakaian, jam, hape dan semua alat rumah tangga yang menggunakan listrik. Seakan dunia harus berterimakasih kepada negeri Mao,- tapi sebaliknya juga perlu gelisa dengan serbuan made in china tersebut. Mengapa ?
China selalu muncul dengan persaingan plus 1. Misalnya dia membuat sejadah,- yang ditambahkan arah mata angin untuk menentukan titik kiblat. Misalnya lagi produk hape china, yang ditambahkan dengan fasilitas TV. Dan ini terus berkembang,- terus berinovasi. Sebagai bentuk persaingan bisnis di negerinya sendiri, selanjutnya meluas ke dunia. Dari sisi bentuk yang terlihat dengan kasat mata,- produk china juga tidak kalah menariknya, apalagi ditambah dengan teknologi,- produsen china terus melaju,- dengan persaingan yang sangat ketat. ciri bentuk persaingan produk china adalah price.
Produk keluaran china selalu mengedepankan persaingan harga murah, dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Akibat dari persaingan ini produk china perlu dipertanyakan dan diseleksi untuk menentukan keamanan, dan keselamatan bagi penggunanya.
Marilah kita senantiasa mengingatkan pemerintah kita, bahwa saat ini harga Hape sudah sangat murah, dan jauh diatas harga normal. Sebuah produk hape china yang sudah menggunakan merk lokal, saat ini disudut sudut kota jakarta di promosikan dengan harga 299 ribu rupiah. Atau sekitar 30 US. Bayangkan dengan 2 tahun lalu hape china rata-rata masih diatas 70 US,- ini terjadi penurunan harga yang luar biasa. Saya hanya mengingatkan dampak dari penurunan ini perlu juga dipikirkan standar keamanan dan keselamatan pemakainya. Misalnya dari sisi radiasi signal, dari kwalitas suara apakah berdampak pada pendengaran pemakai. Instansi yang terkait pada standarisasi mutu barang, seperti SNI, seperti deparpostel supaya lebih selektif didalam penentuan izin dan penerbitan rekomendasi bagi rakyat Indonesia,- terutama pada pemakaian jangka panjang. Produk lain yang perlu dicermati adalah alat memasak yang boros energi. Seperti alat pemanas air, alat masak nasi. Yang rata-rata menggunakan watt besar. Dari sisi harga memang sangat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Misalnya alat rice cokkers hanya 80 ribu rupiah. Tapi cobalah hitung alat ini memerlukan watt besar. Dari jangka panjang justru alat ini menimbulkan pemborosan. Terutama pemakaian listrik jadi membengkak. Secara Nasional kalau tidak dibatasi peredaran alat ini akan semakin berdampat bagi devisit listrik nasional. Semoga pemerintah menyadari. semoga.....

Ditunggu komentarnya di http://bit.ly/bZi6dt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar