Ahlan

Sabtu, 12 November 2011

"Wasiat Seorang Ayah" (Terjemah buku Arabiyah Baina yadaik 3 Bab 15)

   Semester pendek kemarin saya mengambil 3 mata kuliah untuk mempercepat waktu studi saya dijurusan Pendidikan Bahasa Arab UPI Bandung. 3 mata kuliah itu adalah Nahwu 2, Shorof 2 dan Mutholaah 3.
   Karena namanya semester pendek, yang pasti kuliahnya kurang dari 3 bulan, sehingga pelajaran pun dilipat hingga padat. hal ini berimplikasi pada tugas yang kami emban. semuanya serba banyak. -_- yangss adis itu mutholaah, kami mesti menulis tangan terjemah cerita 15 bab dari Arobiyah Baina Yadaik, Gila? hampir. tapi yang saya rasa Cerita-cerita timur tengah itu sangat berkualitas dan sarat hikmah. karena itu saya mau berbagi terjemah salahs atu cerita yang menarik yaitu وصيّة أب atau  "Wasiat Seorang Ayah," Selamat Membacaa :)

Nb: Tidak diedit :P


Wasiat Seorang Ayah




1.    Ayah mewasiatkan kepada anaknya pada malam pernikahan dan berkata :wahai anakku sesungguhnya pernikahan itu bukanlah bersenang-senang, tetapi sesungguhnya itu adalah tanggung jawab yang besar, tanggungjawab mendirikan urusan keluarga yang sempurna, di mulai dengan memperhatikan urusan pasangannya dalam perjalanan hidup, kemudian jangan segera mengikutsertakan anak laki-laki dan perempuan,serta cucu-cucu.sesunnguhnya itu adalah tanggung jawab mendidik anak laki-laki umat dan anak-anak perempuannya,dan sesungguhnya untuk pendidikan rumah adalah peranan yaga besar dalam memberikan umat kecintaannya dan dalam penjagaannya atas keyakinannya.

2.   Sebagian anak perempuan menikah melepas ikatan dari ikatan ayah-ayah mereka. digambarkan sesungguhnya kehidupan pernikahan adalah melepas dari ikatan-ikatan, dan ini adalah perasangka yang sangat buruk, karena sesungguhnya ayah tidak mengikat mereka ketika membantah kepentingan anak-anak perempuannya  dan membantu mereka, ini adalah kekeliruan yang umum dalam manusia, dan menyimpang tidak ada hukum baginya. ini tidak mungkin mendapatkan hidup yang terpelihara dari ikatan. sesungguhnya kebebasan yang mutlak adalah kejahatan dan kehancuran, tetapi wajib bagi pemuda mengetahui sesungguhnya lebih banyak kebebasan, ketika mereka tinggal di rumah ayahnya, di banding ketika pindah ke rumah suaminya.

3.   Wahai anakku sesungguhnya pernikahan bukanlah istirahat dan tidur berkelanjutan, dan sesungguhnya itu adalah perbuatan dan perencanaan. sesungguhnya istri yang berhasil adalah yang menghabiskan  sepuluh jam di rumahnya.sesungguhnya di kerajaan rumah dia menjadi menteri keuangan; mengatur anggaran rumah tangga dengan suaminya, dan menteri dalam negeri untuk menjaga keamannanya, dan menteri pendidikan dan pengajaran dalam mendidik anak-anaknya, dan mengorientasikan mereka, dan menanamkan pada jiwa-jiwa mereka keramah-tamahan dan cinta kepada orang lain dan saling tolong menolong dengan mereka, dan menteri perbekalan memikirkan makanan dan pakaian, dan saling tolong menolong dengan suami dalam mengatur segala urusannya, dan tidak boleh baginya meninggalkan satupun dari semuanya.

4.   wahai anakku ambilah pelajaran yang bermanfaat dengan apa-apa yang kita lihat dan kita dengar. sesungguhnya kita mendengar banyak kasus perceraian dikalangan para pemuda,  mereka telah menikahi seorang wanita atas dasar ,sesungguhnya pernikahan adalah seperti pergi ke taman-taman dan mengunjungi teman-teman setiap hari, dan berkeliling ke pasar-pasar setiap malam ,dan makan malam di hotel yang mewah setiap minggu, dan bepergian ke Eropa , Asia Amerika dan lainnya setiap tahun dan menonton acara tv dan mendengarkan .....,dan berbincang dengan teman-teman di telephon dan memakai pakaian yang paling baru dan juga memakai macam-macam perhiasan dari waktu ke waktu, dan terjaga dari tidur (bergadang), dan duduk-duduk bersama keluarga da memakai kendaraan yang paling bagus, dan meminta bantuan pelayan dan juru masak, dan tinggal di rumah yang paling bagus.

5.   Dan menemukan satu diantara mereka (perempuan) dalam beberapa saat , sesungguhnya pernikahan itu perbuatan yang berkelanjutan, dan memikul masalah-masalah kehidupan, dan besar atas hal yang sangat memberatkannya, dan yang membuatnya lelah, dan berusaha menyelesaikan masalah yang berat tersebut, dan menguasainya, dan belajar untuk diri sendiri atas kehidupan yang baru, disana memungkinkan ada tetangga yang tidak baik, lalu menyia-nyiakan, hal tersebut membuat sedih, dan melemahkan hidup pasngan antara waktu senja dan duha.

6.     ketahuilah wahai anakku sesungguhnya seorang suami dapat membawa berjalan satu jam di jalan yang penuh dengan debu dan sampah-sampah  yang menjijikan, tetapi dia tidak dapat duduk diatas kursi rumahnya sebentar pun, yang berselimut debu. Dan sesungguhnya suami dapat makan di restoran, atau ketika lauknya tidak enak dan tidak berasa, akan tetapi dia tidak dapat membawa itu kerumah selamanya. Sesungguhnya suami kembali dari pekerjaannya dalam keadaan letih, ketika dia membuka pintu rumahnya, sang istri tercinta menyambutnya dengan senyuman yang manis, dan ucapan yang baik, dan wajah yang berseri-seri. Dan berkata: sesungguhnya seringainya istri di setiap harinya, dapat memendekan umur satu tahun penuh. Dan berkata jika kamu ingin memanjangkan umur suami mu, maka tersenyum lah kepadanya, dan apabila kamu ingin memperpendek umur nya, maka jangan memanggilnya tanpa menggunakan mulut atau yang lainnya, cukup menyambutnya dengan seringaian mu dan memanggilnya dengan terpaksa, dan ucapkan kepadanya perkataan amarah dan memanggilnya dengan wajah muram.

7.    ketahuilah wahai anakku sesungguhnya memperhatikan anak perempuan hari ini dengan urusan sekecil apapun, sesungguhnya mereka melalaikan urusan dasar-dasar  kehidupan pernikahan yang bahagia; dan jika melalaikan urusan ini dapat menyusahkan kebahagiaan mereka. dari kesalahan istri yaitu kurangnya perhatian terhadap rumah yang bagus dan besar, dan banyak perabot rumah dari apa yang di perhatikan suami. Dan dari kesalahan istri mnonton tv berwarna dan vidio baru dan mobil baru kebanyakan dari apa yang diperhatikan suami dan ambisinya. Sesungguhnya apartement, televisi dan mobil tidak membawa kebahagiaan. Sesungguhnya berbesar hati, mengasihani, dan memahami dalam-dalam, dan ketentuan yang besar, dan cinta yang sebenarnya, dan mereka adalah orang-orang yang bahagia, oleh sebab itu datang lah urusan yang lain. Semoga Allah memberi taufik kepadamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar